Bagikan:

JAKARTA – Pada 19 Oktober lalu, Intelsat mengungkapkan bahwa satelit komunikasi miliknya mengalami anomali yang menyebabkan hilangnya daya. Kini, satelit bernama Intelsat 33e itu dikabarkan telah hancur. 

Dua hari setelah layanan Intelsat 33e mati, pihak perusahaan mengatakan bahwa satelit mereka hilang karena anomali yang belum bisa dipecahkan. Untuk mencari letak keberadaan satelitnya, Intelsat berkoordinasi langsung dengan Boeing, produsen Intelsat 33e. 

"Dewan Peninjauan Kegagalan telah dibentuk untuk menyelesaikan analisis komprehensif tentang penyebab anomali tersebut. Sejak anomali tersebut, Intelsat telah berdialog aktif dengan pelanggan dan mitra yang terdampak," ungkap Intelsat melalui situs resminya. 

Berkaitan dengan hilangnya Intelsat 33e, Angkatan Luar Angkasa AS mengatakan bahwa mereka telah menemukan puluhan serpihan di orbit. Serpihan ini diyakini berasal dari satelit komunikasi Intelsat yang telah hancur. Sejauh ini, belum ada ancaman keselamatan yang ditimbulkan puing-puing tersebut. 

"S4S telah mengonfirmasi putusnya Intelsat 33e. Saat ini melacak sekitar 20 bagian terkait," kata Angkatan Luar Angkasa AS melalui akun S4S_SDA. "S4S belum mengamati adanya ancaman langsung dan terus melakukan penilaian konjungsi rutin untuk mendukung keselamatan dan keberlanjutan domain antariksa." 

Intelsat ataupun Boeing belum mengungkapkan penyebab hilang dan hancurnya Intelsat 33e. Ada kemungkinan, satelit ini mengalami masalah pada sistem propulsi sehingga perangkatnya meledak dan menciptakan puing-puing orbital. 

Satelit kedua dari seri EpicNG ini diluncurkan pada Agustus 2016 ke orbit geostasioner (GEO) untuk menyediakan throughput dan efisiensi yang lebih tinggi bagi layanan telekomunikasi. Intelsat 33e bukan satu-satunya satelit yang berakhir dengan buruk karena Intelsat 29e juga berakhir dengan kegagalan pada 2019 lalu.