Bagikan:

JAKARTA – Sejumlah karyawan Apple meyakini bahwa pengembangan Kecerdasan Buatan (AI) di perusahaan mereka berjalan dengan lambat. Bahkan, perkembangan teknologi ini dinilai tertinggal selama dua tahun.

Kepercayaan ini berkaitan dengan hasil studi internal dan strategi AI yang Apple tetapkan, menurut Mark Gurman dari Bloomberg. Apple Intelligence memang menghadirkan fitur yang menarik seperti ringkasan notifikasi AI, integrasi Siri, dan lainnya, tetapi strateginya kurang baik.

Selama membuat Apple Intelligence, perusahaan itu tidak bekerja sendiri sehingga siklus pengembangannya cukup lambat. Teknologi ini juga bergantung pada model yang dapat berjalan di perangkat dan memerlukan chipset yang lebih baru seperti A17 dan M1.

Untuk menghadirkan fitur AI terbaik, Apple bermitra dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke seluruh sistemnya. Ini merupakan langkah yang bagus, tetapi juga menunjukkan bahwa fitur berbasis AI yang Apple hadirkan masih kurang memuaskan. 

Hasil studi internal Apple menunjukkan bahwa ChatGPT 25 persen lebih akurat dibandingkan dengan Siri dan 30 persen lebih baik dalam menjawab pertanyaan. Dengan munculnya temuan ini, karyawan Apple semakin percaya bahwa teknologi AI mereka tertinggal 2 tahun.

Meski perkembangan AI-nya tertinggal, Apple berusaha mengejarnya dengan mempekerjakan orang atau mengakuisisi perusahaan. Dengan begitu, iPhone, iPad, Mac, dan perangkat lainnya bisa mendapatkan fitur berbasis AI yang lebih canggih.

Dalam dua tahun ke depan, Apple berencana menghadirkan teknologi AI buatannya ke perangkat yang memiliki layar. Rencana ini mulai terlihat dengan munculnya rumor penggunaan chip A18 untuk iPhone SE dan kehadiran iPad tingkat pemula dengan peningkatan besar.