Bagikan:

JAKARTA - Pada 30 Juli 2024, pukul 5:56 AM PDT, Apple mengungkapkan bahwa mereka menggunakan Unit Pemrosesan Tensor (TPU) yang dikembangkan oleh Google, alih-alih unit pemrosesan grafis (GPU) yang banyak digunakan dari Nvidia, untuk membangun dua komponen penting dari Apple Intelligence.

Keputusan ini diuraikan dalam makalah penelitian baru yang diterbitkan oleh Apple, yang menyoroti ketergantungannya pada perangkat keras cloud dari Google. Makalah tersebut mengungkapkan bahwa Apple memanfaatkan 2.048 chip TPUv5p dari Google untuk membangun model AI dan 8.192 prosesor TPUv4 untuk model AI server. Meskipun makalah tersebut tidak menyebutkan Nvidia secara eksplisit, ketiadaan referensi terhadap perangkat keras Nvidia dalam deskripsi infrastruktur AI Apple menunjukkan pilihan yang disengaja untuk lebih mengutamakan teknologi dari Google.

Keputusan ini menarik mengingat dominasi Nvidia dalam pasar prosesor AI dan karena Apple sangat jarang mengungkapkan pilihan perangkat kerasnya untuk keperluan pengembangan. GPU Nvidia sangat diminati untuk aplikasi AI karena kinerjanya yang tinggi dan efisiensinya.

Berbeda dengan Nvidia, yang menjual chip dan sistemnya sebagai produk mandiri, Google menyediakan akses ke TPU-nya melalui layanan cloud. Pelanggan yang menggunakan TPU Google harus mengembangkan perangkat lunak mereka dalam ekosistem Google, yang menawarkan alat dan layanan terintegrasi untuk menyederhanakan pengembangan dan penerapan model AI.

Dalam makalah tersebut, para insinyur Apple menjelaskan bahwa TPU memungkinkan mereka melatih model AI yang besar dan canggih secara efisien. Mereka menggambarkan bagaimana TPU Google diorganisasikan menjadi kluster besar, yang memungkinkan daya pemrosesan yang diperlukan untuk melatih model AI Apple.

Apple telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan lebih dari  5 miliar dolar AS (Rp81 triliun) dalam peningkatan server AI selama dua tahun ke depan, yang seharusnya memperkuat kemampuan AI mereka dan mengurangi ketergantungan pada penyedia perangkat keras eksternal.

Selain merinci penggunaan TPU dari Google, makalah tersebut juga membahas pertimbangan etis dalam pengembangan AI. Apple menekankan kepatuhannya terhadap praktik data yang bertanggung jawab, mengklaim bahwa tidak ada data pengguna pribadi yang digunakan dalam pelatihan model AI mereka.

Perusahaan mengandalkan campuran data yang tersedia untuk umum, berlisensi, dan open-source untuk keperluan pelatihan. Apple menambahkan bahwa set data pelatihannya, yang mencakup data web yang tersedia untuk umum dan konten berlisensi, dipilih dengan hati-hati untuk melindungi privasi pengguna.