JAKARTA - Pandemi COVID yang berkepanjangan membuat Razer memutuskan untuk menghentikan pengembangan smartphone gaming generasi terbarunya. Razer pun memutar strategi untuk fokus pada penjualan aksesoris gaming.
"Memang segmen ponsel kami menjadi salah satu yang terdampak cukup besar. Sehingga kami harus mendorong tim pengembang untuk beralih pada pergerakan bisnis periferal kami yang tumbuh cukup pesat," kata kepala strategi dan CEO Razer Fintech, Li Meng Lee saat diskusi daring, Rabu, 24 Maret.
"Meski begitu kami terus menjalin hubungan kami dengan beberapa pemasok (vendor chipset) di luar sana," imbuhnya.
Terlepas dari ketiadaan Razer Phone 3. Lee mengatakan bahwa tahun 2020 bukan waktu yang tepat untuk menjual sebuah smartphone gaming.
Di mata Razer, mereka melihat adanya penurunan permintaan terhadap ponsel gaming yang masih berbasis 4G. Sehingga pihaknya harus mengatur strategi baru untuk mengimplementasikan teknologi baru untuk segmen periferal gaming.
"Tahun lalu ketika kami mulai berbicara tentang bisnis ponsel gaming kurang memuaskan. Namun kami melihat, segmen periferal game seluler masih menjadi pasar besar untuk memonetisasi ke layanan kami. Jadi sebenarnya, kami hanya menjeda beberapa saat untuk pengembangan perangkat keras kami (Razer Phone)," paparnya.
BACA JUGA:
Berkaca dari ungkapan Lee, maka Razer Phone 3 mungkin tidak akan dirilis paling tidak hingga 2022 mendatang. Meski begitu Razer tetap menjadi salah satu pionir dalam kehadiran smartphone gaming di pasaran saat ini.
"Selain itu, tidak ada niat jangka pendek di sekitarnya, tetapi Anda tahu, saya pikir pada saat yang tepat kami memutuskan untuk memberi tahu semua orang," pungkasnya.