JAKARTA – YouTube mengumumkan bahwa mereka akan menghapus beberapa saluran politik sayap kanan. Saluran ini berkaitan dengan tuduhan Departemen Kehakiman (DOJ) AS mengenai skema pencucian uang.
Ada lima saluran yang akan dihapus, yaitu Tenet Media dan empat saluran yang dioperasikan Lauren Chen, Pemilik Tenet. YouTube, mengutip dari Washington Post, mengatakan bahwa lima saluran ini perlu dihentikan sebagai, "upaya berkelanjutan perusahaan untuk memerangi operasi pengaruh terkoordinasi."
Pada 4 September lalu, DOJ mengajukan tuntutan pencucian uang terhadap dua karyawan Russia Today (RT), jaringan media pemerintah Rusia. Dua karyawan ini dituding mendanai organisasi media yang berada di Tennessee secara ilegal.
Menurut para pejabat, tindakan ini bukan hanya upaya pencucian uang, tetapi juga upaya untuk memproduksi konten daring untuk memengaruhi Pemilu AS 2024. Kedua karyawan juga menggunakan perusahaan cangkang untuk membayar 10 juta dolar AS (Rp153 miliar) kepada perusahaan media di Tennessee itu.
BACA JUGA:
Dana ini memperkuat dugaan bahwa media berbasis di Tennessee diminta untuk memproduksi video daring yang dapat memperkuat perpecahan politik di AS. Saat dakwaan dibuat, DOJ tidak pernah menyebutkan nama perusahaan media tersebut.
Namun, rincian di berkas pengadilan sangat cocok dengan Tenet Media, saluran yang akan YouTube tutup. Di dalam berkas, tertulis bahwa perusahaan yang berkaitan dengan dua karyawan RT berbasis di Nashville dan telah mengunggah lebih dari 2.000 video ke YouTube dalam waktu kurang dari setahun.
Deskripsi ini sangat mirip dengan Tenet Media, ditambah YouTube merupakan platform utama bagi perusahaan media tersebut. Tenet Media cukup populer di kalangan tokoh konservatif. Hingga saat ini, pihak Tenet Media belum memberikan pernyataan mengenai dakwaan DOJ dan upaya penutupan saluran dari YouTube.