Bagikan:

JAKARTA - Pada Kamis, 26 September, Kementerian Digital Rusia mengonfirmasi bahwa Google, anak usaha dari Alphabet Inc, telah membatasi pembuatan akun baru bagi pengguna di Rusia.

Langkah ini mengikuti tekanan yang terus-menerus terhadap Google di Rusia sejak beberapa tahun terakhir, terutama terkait dengan kebijakan platform tersebut yang menolak menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Moskow dan pemblokiran saluran YouTube milik media Rusia serta tokoh publik setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Menurut laporan dari kantor berita Interfax, kementerian menyebut bahwa operator telekomunikasi Rusia juga mencatat adanya penurunan signifikan dalam jumlah pesan SMS yang dikirimkan oleh Google kepada pengguna di negara tersebut, khususnya terkait verifikasi dua faktor.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa SMS konfirmasi untuk layanan keamanan tersebut mungkin tidak lagi berfungsi di masa depan. Pengguna disarankan untuk membuat salinan cadangan data dan mempertimbangkan beralih ke metode otentikasi alternatif atau platform lokal.

Sejak Agustus lalu, Google telah menonaktifkan akun AdSense di Rusia, menyusul penghentian iklan di negara itu pada Maret 2022. Perusahaan juga telah memblokir lebih dari 1.000 saluran YouTube yang termasuk media berita yang didukung negara, dan lebih dari 5,5 juta video terkait.

Lambatnya kecepatan YouTube di Rusia telah menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir. Anggota parlemen Rusia menuding hal ini disebabkan oleh kegagalan Google untuk memperbarui peralatan teknisnya, meskipun Google dan para pakar teknologi membantah klaim tersebut.