JAKARTA - Jika Anda pernah merasa bahwa Facebook mendengarkan percakapan Anda untuk menampilkan iklan yang lebih tepat sasaran, dugaan tersebut mungkin benar. Industri periklanan telah lama mencari cara untuk meningkatkan efektivitas penargetan iklan dengan memanfaatkan data pengguna. Namun, dalam sebuah pengumuman terbaru, terungkap bahwa hal ini mungkin dibantu oleh perangkat smartphone dan tablet yang secara aktif memonitor percakapan sehari-hari Anda.
Sebuah presentasi dari Cox Media Group yang dilihat oleh 404 Media membahas layanan yang mereka tawarkan, yang pada dasarnya melakukan pengawasan terhadap pengguna. Disebut sebagai "Active Listening," dokumen yang bocor ini mengungkapkan bahwa layanan tersebut dapat menggunakan mikrofon perangkat untuk mendengarkan percakapan pengguna setiap kali mereka berada dalam jangkauan pendengaran.
Ide di baliknya adalah bahwa perangkat lunak khusus ini akan menangkap data suara dari lingkungan, menentukan apa yang sedang dibicarakan atau disebutkan. Informasi ini kemudian dipasangkan dengan data perilaku yang ada dalam profil pengguna, yang pada akhirnya memungkinkan iklan yang lebih disesuaikan untuk ditampilkan.
BACA JUGA:
Presentasi tersebut merujuk pada pengambilan "data niat waktu nyata dengan mendengarkan" percakapan, yang dianalisis oleh AI bersama dengan lebih dari 470 sumber lainnya. Layanan ini menelan biaya 100 dolar AS (Rp1,5 juta) per hari untuk mengumpulkan satu set data mingguan untuk pengguna dalam radius 10 mil menggunakan fitur tersebut.
Setelah pengungkapan ini, Google menghapus CMG dari "Program Mitra" mereka, dan Meta memutuskan untuk meninjau tindakan CMG untuk menentukan apakah ada pelanggaran terhadap ketentuan layanan mereka.
Meskipun Apple tidak terlibat dalam masalah ini, pengungkapan ini menjadi pengingat tentang risiko privasi yang dapat dihadapi pengguna perangkat lain, khususnya yang menggunakan Android. Dengan miliaran perangkat Android di seluruh dunia, percakapan Anda mungkin masih disadap oleh pengiklan.