Bagikan:

JAKARTA - Jaringan blockchain milik Telegram, TON, mengalami gangguan serius selama lebih dari tiga jam pada Selasa malam, di mana tidak ada blok baru yang berhasil diproduksi. Gangguan ini dipicu oleh lonjakan besar dalam penggunaan, yang didorong oleh peluncuran meme coin populer bernama DOGS.

Setelah sempat terhenti, tim pengembang TON segera memberikan pernyataan resmi untuk menenangkan pengguna bahwa aset mereka tetap aman. Dalam unggahan di platform X, tim tersebut menyebut, "Tampaknya disebabkan oleh beban berat yang terkait dengan minting token DOGS. Tim inti TON sedang bekerja mencari solusi." Berdasarkan data dari Tonscan block explorer, blok terakhir yang berhasil ditandatangani tercatat pada pukul 16:23 UTC.

Gangguan ini pertama kali terjadi pada jam perdagangan Asia dan berlangsung selama sekitar tujuh jam. Meski demikian, gangguan tersebut tidak terlalu berdampak pada harga TON yang sudah berada dalam tekanan akibat berbagai berita negatif, termasuk penangkapan pendiri Telegram, Pavel Durov, di Prancis baru-baru ini.

Dampak Volume Transaksi Tinggi 

DOGS, yang baru diluncurkan pada hari Senin, langsung menembus peringkat 75 besar cryptocurrency paling populer berdasarkan kapitalisasi pasar. Peluncuran token ini disertai dengan airdrop kepada 10 juta pengguna aplikasi berbasis Telegram, yang memicu hype besar dan memberikan tekanan berat pada jaringan. Hal ini menyebabkan kemacetan serius hingga akhirnya blockchain TON terhenti pada Selasa malam.

Jaringan blockchain TON kembali beroperasi pada Kamis setelah berhasil mengatasi gangguan tersebut. Menurut tim pengembang, penyebab utama dari gangguan ini adalah lonjakan volume transaksi yang tidak normal, yang mengganggu mekanisme konsensus jaringan.

Meski Telegram dan TON beroperasi secara terpisah, cryptocurrency ini tetap menjadi favorit di kalangan pengguna. Kreator konten di Telegram dapat memperoleh dan mentransfer token TON di platform tersebut, yang menjadikannya aset populer meskipun sempat mengalami gangguan.