JAKARTA - DOGS, koin meme baru yang diluncurkan di jaringan The Open Network (TON), mencatat lonjakan harga sebesar 25% pada Kamis lalu. Kenaikan ini terjadi di tengah gangguan sementara yang melanda jaringan blockchain TON, menyusul airdrop besar-besaran DOGS yang menarik perhatian luas.
Dilansir dari Coinspeaker, koin DOGS, yang dikembangkan oleh pendiri Telegram Pavel Durov, berhasil memikat pengguna dengan airdrop 440 miliar token dari total pasokan 550 miliar. Airdrop ini terutama menyasar para “Telegram OGs,” atau pengguna lama aplikasi tersebut, yang menyebabkan lonjakan aktivitas di jaringan TON.
Lonjakan aktivitas akibat airdrop DOGS ini membawa dampak signifikan pada jaringan TON. Dalam dua hari, jaringan ini mencatat lebih dari 20 juta transaksi, yang akhirnya menyebabkan gangguan sementara pada beberapa bursa kripto dan dompet Telegram akibat beban yang terlalu berat.
BACA JUGA:
Fondasi TON mengakui bahwa tingginya volume transaksi DOGS menyebabkan masalah pada “garbage collection” di jaringan, yang membebani banyak validator. Akibatnya, produksi blok sempat terhenti selama tujuh jam, menyoroti perlunya pembaruan infrastruktur TON agar mampu menangani aktivitas pengguna yang tinggi di masa mendatang.
Meskipun pasar kripto secara umum mengalami penurunan lebih dari 0,71% pada Selasa, mendorong harga Bitcoin di bawah 60.000 Dolar AS (sekitar Rp928 juta), DOGS menunjukkan stabilitas yang mencolok. Seorang analis kripto terkenal, Altcoin Sherpa, mengamati bahwa token ini “tidak bergerak di tengah semua volatilitas”.
Setelah jaringan kembali normal, DOGS mengalami kenaikan harga yang signifikan, menjadikannya salah satu koin dengan kenaikan tertinggi di antara 100 kripto terbesar dalam 24 jam terakhir. Saat artikel ini ditulis, token DOGS diperdagangkan pada harga 0,00146 Dolar AS (sekitar Rp22,59), menandai kenaikan sebesar 6% dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar token ini mencapai lebih dari 754 juta Dolar AS (sekitar Rp11,6 triliun), menjadikannya kripto terbesar ke-78 untuk sementara waktu.