Bagikan:

JAKARTA - Jaringan The Open Network (TON), yang dulunya dikembangkan oleh pendiri Telegram, Pavel dan Nikolai Durov, mengalami gangguan serius pada Selasa malam. Jaringan tersebut berhenti memproses transaksi selama lebih dari empat jam, seperti yang dilaporkan oleh Tonscan, platform pemantau blockchain.

Akibatnya, platform perdagangan kripto seperti Binance dan Bybit menghentikan sementara deposit dan penarikan terkait TON. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pengelola jaringan TON terkait gangguan tersebut.

Gangguan ini terjadi di tengah ramainya lalu lintas transaksi, yang sebagian besar disebabkan oleh peluncuran koin meme DOGS. Tonchain, salah satu platform terkait, sempat mengabarkan bahwa peluncuran tersebut memicu peningkatan tajam dalam volume transaksi, sehingga beberapa layanan sentral mengalami “istirahat sejenak.”

Gangguan pada jaringan TON ini semakin memperkeruh situasi setelah penangkapan Pavel Durov di Paris pada Sabtu lalu. Durov, yang juga CEO Telegram, ditangkap dengan tuduhan memfasilitasi transaksi ilegal, tidak mau bekerja sama dengan penegak hukum, dan membiarkan berbagai kegiatan ilegal seperti penyebaran pornografi anak, distribusi narkoba, penipuan terorganisir, pencucian uang, serta aktivitas kriptografi ilegal di Telegram.

Harga TON Anjlok, Pengguna Telegram Resah

Menurut informasi Decrypt, penangkapan Durov berdampak signifikan pada nilai Toncoin (TON), token asli jaringan TON. Sejak kabar penangkapan ini menyebar, harga TON merosot lebih dari 20%. Penurunan ini semakin diperburuk dengan gangguan pada jaringan TON yang belum lama ini terjadi.

Meski Telegram telah menjauhkan diri dari proyek TON sejak 2020, belakangan platform tersebut mulai kembali mengadopsinya, termasuk melalui fitur baru yang memungkinkan kreator konten mendapatkan pendapatan kripto melalui Toncoin. Pada Agustus lalu, Telegram juga memperkenalkan fitur yang memungkinkan pengguna mengonversi mata uang dalam aplikasi “Stars” menjadi TON atau menggunakannya untuk pembayaran iklan.

Pengguna Telegram sendiri semakin meningkat, dengan lebih dari 950 juta pengguna tercatat pada Juli 2024, didorong oleh popularitas game berbasis kripto yang terintegrasi di platform tersebut. Salah satu game yang paling populer, Hamster Kombat, telah menarik lebih dari 300 juta pemain dalam beberapa bulan terakhir, menjelang peluncuran token dan airdrop-nya.