Bagikan:

JAKARTA – Galaksi Bima Sakti sangat luas dan memiliki miliaran planet di dalamnya sehingga banyak ilmuwan, bahkan masyarakat biasa, yang percaya dengan alien. Namun, makhluk ini masih menjadi misteri.

Selama puluhan tahun, manusia hanya bisa menemukan peristiwa atau fenomena aneh yang dianggap berkaitan dengan alien. Belum ada yang bisa menemukan peradaban alien meskipun ada banyak ilmuwan cerdas dan teknologi canggih yang digunakan.

Studi terbaru yang dikerjakan oleh ilmuwan NASA mendapatkan jawaban atas sulitnya pencarian alien. Menurut hasil penelitian, peradaban alien mungkin terlalu maju bagi manusia sehingga tidak ada teknologi yang bisa mendeteksi keberadaannya.

Dalam penelitian yang dikerjakan para ilmuwan, mereka menggunakan konsep terbalik dengan membayangkan cara alien dalam memantau Bumi. Peradaban alien mungkin melihat pantulan cahaya matahari di Bumi melalui panel surya.

Para peneliti menggunakan model komputer dan data dari satelit NASA untuk menyimulasikan planet yang mirip dengan Bumi dengan berbagai tingkat cakupan panel surya. Setelah itu, mereka membuat model teleskop canggih untuk memantau planet tersebut.

Dengan jarak 30 tahun cahaya, teleskop ini dapat mendeteksi planetnya, tetapi ada beberapa kendala yang terjadi. Teleskop yang digunakan bisa melakukan pengamatan saat 23 persen daratan planet tertutupi panel surya.

Selain itu, teleskop membutuhkan waktu hingga ratusan jam untuk melakukan pengamatan ini. Dengan demikian, penelitian ini menunjukkan bahwa menemukan peradaban yang sangat maju dan peradaban yang belum cukup maju memiliki tingkat kesulitan yang sama.

Kesimpulan yang bisa diambil, para ilmuwan mungkin belum menggunakan teknologi atau belum cara yang tepat untuk mencari alien. Kemungkinan lainnya adalah Bumi berada di lingkungan yang sangat jauh dari peradaban atau mungkin memang satu-satunya yang berpenghuni di alam semesta ini.