Bagikan:

JAKARTA - Industri kripto di Korea Selatan sedang mengalami lonjakan signifikan, terlihat dari gaji karyawan bursa kripto yang kini melampaui pegawai di bank-bank komersial terbesar di negara tersebut. Data terbaru menunjukkan bahwa para pegawai di Upbit, salah satu bursa kripto terbesar di Korea Selatan, menikmati kenaikan gaji yang tajam berkat kinerja keuangan yang mengesankan di paruh pertama tahun ini. Fenomena ini mencerminkan betapa menggiurkannya industri kripto di tengah tingginya volatilitas pasar.

Dilansir dari Crypto News, menurut laporan dari News1, rata-rata gaji tahunan di Upbit mencapai sekitar 99.000 Dolar AS (Rp1,5 miliar) pada paruh pertama tahun 2024, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh bonus berbasis kinerja, yang juga memperkuat posisi Upbit sebagai salah satu pemain utama di industri kripto domestik.

Kenaikan gaji ini tidak lepas dari booming pasar kripto yang terjadi pada kuartal pertama tahun 2024. Peluncuran exchange-traded funds (ETF) Bitcoin di Amerika Serikat diperkirakan menjadi salah satu faktor yang mendorong lonjakan minat dan aktivitas perdagangan di bursa kripto Korea Selatan, termasuk Upbit. Fenomena ini juga menarik kembali para investor ritel yang dikenal sebagai “semut” di pasar kripto Korea, yang biasanya aktif saat harga token mengalami kenaikan atau penurunan tajam.

Data yang dihimpun oleh Financial Supervisory Service (FSS) dan dipublikasikan pada 18 Agustus 2024 mengungkap bahwa Dunamu, operator Upbit, mencatat pendapatan operasional sebesar KRW 531,1 miliar (393,4 juta Dolar AS atau Rp6 triliun) pada kuartal pertama 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 60,5% dibandingkan kuartal keempat tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan ini memungkinkan Dunamu untuk memberikan bonus kinerja yang signifikan kepada karyawannya.

Menariknya, rata-rata gaji di Upbit kini melampaui gaji pegawai di empat bank terbesar di Korea Selatan—Kookmin Bank, Shinhan Bank, KEB Hana Bank, dan Woori Bank—yang mencatatkan rata-rata gaji tahunan di bawah 86.000 Dolar AS (Rp1,3 miliar) pada tahun keuangan 2023. Hal ini menunjukkan betapa menggiurkannya industri kripto di tengah tingginya volatilitas pasar.

Tidak hanya karyawan biasa yang menikmati kenaikan gaji, tetapi juga para eksekutif. CEO Dunamu, Song Chi-hyung, menerima paket kompensasi sebesar 3,52 juta Dolar AS (Rp54 miliar) pada paruh pertama tahun ini, lebih dari dua kali lipat gaji CEO di sektor keuangan tradisional. Sebagai perbandingan, CEO Citibank Korea menerima 1,54 juta Dolar AS (Rp23 miliar), sementara Ketua Hana Financial Group, Ham Young-joo, menerima 1,35 juta Dolar AS (Rp21 miliar) pada periode yang sama.