JAKARTA – Blackrock Neurotech, pelopor bisnis implan Brain-Computer Interface (BCI), berhasil memulihkan kemampuan bicara pada pasien yang lumpuh. Keberhasilan ini dipublikasikan ke jurnal medis pada 14 Agustus.
Perusahaan milik Elon Musk itu melakukan penelitian terhadap pasien pria dengan keluhan Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) atau penyakit yang memengaruhi sel saraf motorik di otak. Pasien ini telah lama kehilangan kemampuan untuk berbicara.
Dilansir dari Reuters, pasien berusia 45 tahun ini memiliki kecepatan rata-rata sekitar tujuh menit hanya untuk mengucapkan satu kata. Kemampuan ini sangat jauh dari rata-rata percakapan bahasa Inggris yanh menghasilkan 160 kata setiap menit.
Para peneliti akhirnya memasangkan implan otak text-to-speech buatan Blackrock Neurotech pada pasien tersebut. Mereka menanamkan empat susun mikroelektroda yang menggunakan 256 elektroda intrakortikal untuk merekam aktivitas saraf di otak.
Setelah teknologi BCI tersebut ditanam, tepatnya di hari kedua penelitian, pasien mampu berkomunikasi menggunakan 125.000 kosakata. Kata-kata yang ingin diucapkan otak akan ditampilkan di layar, lalu perangkat lunak akan menyuarakan teks yang diterima.
BACA JUGA:
Suara yang dihasilkan tidak terdengar kaku karena peneliti menggunakan suara asli pasiennya sebelum menderita ALS. Dari transkrip yang dibagikan di jurnal penelitian, pasien tersebut mengaku senang dengan hasil pemasangan chip di otaknya.
"Saya mengolok-olok Anda (peneliti) untuk mencairkan suasana. Mohon maklumi usaha saya untuk bercanda karena saya sangat rindu membuat lelucon," kata pasien tersebut. "Saya sangat senang bisa berbicara dengan teman-teman dan keluarga saya lagi."
Setelah digunakan selama 16 jam, teknologi yang dipasang di otak dapat membantu pasien untuk berbicara sekitar 32 kata per menit. Teknologi ini masih memiliki kesalahan, tetapi hanya 2,5 persen dari keseluruhan kata yang pasien coba katakan.