Bagikan:

JAKARTA – Setelah berhasil menanamkan chip otak pada pasien pertama, Neuralink kembali memasang perangkat buatannya ke otak pasien kedua. Kabarnya, pemasangan chip otak pada pasien kedua berhasil dilakukan.

Elon Musk, pemilik perusahaan neuroteknologi tersebut, mengatakan bahwa pasien kedua memiliki penyakit yang hampir sama dengan pasien pertama. Pasien ini mengalami cedera pada tulang belakang hingga mengalami kelumpuhan.

Setiap kali melakukan implant pada otak pasien, Neuralink menggunakan 1.024 elektroda. Dari banyaknya jumlah elektroda yang disalurkan, hanya 400 elektroda yang berfungsi di pasien kedua. Namun, implant ini diklaim berjalan dengan baik.

"Saya tidak ingin membawa sial, tetapi tampaknya implant kedua berjalan sangat baik," kata Musk dalam podcast terbaru, dikutip dari Reuters. "Ada banyak sinyal, banyak elektroda. Semuanya berjalan sangat baik."

Musk tidak menjelaskan kapan mereka melakukan implant pada pasien tersebut. Miliarder itu hanya mengungkapkan target yang ingin dicapai Neuralink di tahun ini. Harapannya, Neuralink bisa melakukan implant pada delapan pasien sebagai bagian dari uji klinis.

Implant pada pasien pertama, Noland Arbaugh, berjalan tanpa masalah, bahkan bisa dikatakan berhasil. Neuralink sempat menunjukkan kemampuan Arbaugh setelah melakukan pemasangan chip di otaknya dan pasien tersebut mampu mengendalikan komputer.

Dalam suatu wawancara, Arbaugh mengatakan bahwa ia menjadi lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung dengan pengasuh setelah implant dilakukan. Chip di otak dan stick di mulut Arbaugh membantunya dalam mengendalikan komputer.

Meski implant ini sempat memiliki beberapa masalah, seperti kabel kecil implant yang tertarik, Arbaugh masih bisa mengendalikan komputer. Masalah ini juga telah diatasi dan elektroda pada implant telah memantau sinyal otak Arbaugh kembali.