Bagikan:

JAKARTA – Delapan tahun lalu, mayoritas ponsel pintar menggunakan logam, tetapi tren ini sudah berakhir. Seiring berkembangnya zaman, ponsel pintar mulai beralih ke bahan plastik atau kaca yang rapuh.

Dilansir dari Android Police, logam merupakan bahan yang lebih awet dan tahan lama sehingga ponsel bisa berumur panjang. Meski lebih kuat dari kaca atau plastik, bahan ini tidak cocok untuk ponsel karena menghalangi frekuensi radio yang masuk dan keluar.

Ponsel yang mendukung jaringan 5G juga tidak bisa menggunakan logam karena materialnya mengganggu sinyal radio. Jika ponsel dengan sinyal 5G tetap menggunakan bahan ini, perangkat akan mengonsumsi lebih banyak daya untuk mengatasi sinyal yang lemah.

Selain mengatasi permasalahan sinyal, produsen ponsel ingin berkreasi dengan perangkat yang mereka buat. Bahan logam mungkin terlihat lebih berkelas, tetapi beberapa desain terlihat jauh lebih baik saat menggunakan bahan kaca.

Faktor lain yang membuat tren penggunaan bahan logam berakhir adalah dukungan pengisian daya nirkabel. Standar pengisian daya nirkabel Qi biasanya tidak bisa bekerja di ponsel dengan bahan logam.

Oleh karena itu, ponsel yang mendukung pengisian daya nirkabel hanya menawarkan bahan plastik atau kaca. Banyak analis yang memprediksi tren penggunaan bahan kaca pada tahun 2018 dan prediksi ini benar-benar terjadi.

Meski tren penggunaan bahan logam sudah ditinggalkan, masih ada beberapa perusahaan yang menggunakan bahan tersebut karena mereka masih bisa mengatasi masalah sinyal yang terganggu atau mungkin tidak menggunakan fitur pengisian daya nirkabel.