Bagikan:

JAKARTA - Pada masanya Takata Corporation, perusahaan suku cadang otomotif Jepang yang berkantor pusat di Jerman ini pernah berjaya. Namun perusahaan mulai bermasalah ketika tahun 2013, serangkaian kematian dan cedera terkait dengan kerusakan inflator airbag Takata yang dibuat di pabrik mereka di Meksiko dan berimbas penarikan kembali ratusan juta unit mobil di seluruh dunia yang dilengkapi airbag dari Takata. Efeknya, pada bulan Juni 2017, Takata mengajukan pailit.

Ternyata masalah airbag Takata ini masih terus saja berlanjut hingga saat ini.  Melansir Associated Press, 4 September, Regulator keselamatan lalu lintas Amerika Serikat (AS) (NHTSA) melaporkan kembali adanya korban jiwa akibat inflator airbag Takata. Ini merupakan kematian ke-28 yang terjadi di AS terkait komponen tersebut.

Sementara untuk totalnya di seluruh dunia, setidaknya 36 orang tewas akibat inflator Takata yang terjadi di Malaysia, Australia, dan AS.

Dalam pernyataannya, NHTSA menyebutkan sebenarnya korban tewas akibat kecelakaan di Alabama itu terjadi pada tahun 2018 menggunakan kendaraan Honda. Namun, detail lebih lanjut tidak diungkapkan bisa saja karena penyelidikannya yang rumit. NHTSA menekankan insiden ini kembali menegaskan pentingnya pemilik kendaraan untuk segera mengganti inflator airbag yang terkena recall.

Disebutkan Takata menggunakan amonium nitrat untuk memicu penggembungan airbag saat terjadi kecelakaan. Sayangnya, bahan kimia ini dapat memburuk seiring waktu karena suhu dan kelembapan tinggi, sehingga berpotensi meledak dengan kekuatan berlebihan. Hal tersebut dapat menyebabkan tabung logam pecah dan mengirimkan pecahan logam tajam ke kabin penumpang. Lebih dari 400 orang di Amerika Serikat dilaporkan terluka akibat masalah ini.

Honda, sebagai produsen mobil yang menggunakan inflator Takata terbanyak, menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kematian di Alabama terjadi di Etowah County dan melibatkan Honda Civic 2004. Kecelakaan tersebut melibatkan kecepatan tinggi, sehingga mempersulit penentuan penyebab kematian secara pasti.

"Honda terus mendesak pemilik kendaraan Honda dan Acura yang terpengaruh recall inflator airbag Takata untuk segera melakukan perbaikan di dealer resmi," pernyataan perusahaan tersebut.