Bagikan:

JAKARTA – Kasus penembakan Donald Trump, Calon Presiden AS, masih terus terus diselidiki oleh Biro Investigasi Federal AS (FBI). Sejak kasusnya terjadi, FBI berusaha mengakses ponsel penembaknya.

Pelaku penembakan ini adalah Thomas Matthew Crooks. Setelah berusaha membunuh Trump pada Sabtu, 13 Juli, FBI mengatakan bahwa mereka berhasil mengamankan ponsel Crooks, tetapi perangkat ini terkunci dan belum bisa dibuka.

FBI sudah mencoba menggunakan perangkat lunak Cellebrite untuk mengidentifikasi ponsel tersebut. Dengan gagalnya upaya FBI, lembaga penyelidik itu akhirnya mengirimkan ponsel Crooks ke laboratorium FBI di Quanitco, Virginia.

Dalam waktu dua hari, FBI berhasil membuka ponsel milik Crooks. Perangkat ini berhasil terbuka setelah pihak Cellebrite memberikan akses ke dukungan teknis tambahan dan perangkat lunak terbaru yang masih dikembangkan.

Berdasarkan laporan Bloomberg, penembak ini tidak menggunakan iPhone seperti kabar yang beredar sebelumnya. Crooks menggunakan ponsel Android buatan Samsung dengan model terbaru.

Belum diketahui ponsel Samsung Galaxy apa yang digunakan Crooks. Hingga saat ini, FBI masih menyelidiki isi ponsel Crooks untuk mengetahui motif, mengumpulkan bukti, dan menindaklanjuti seluruh petunjuk yang berhasil didapatkan.

Kemungkinan besar, informasi penggunaan ponsel Samsung ini benar karena Cellebrite tidak bisa mengakses iPhone dengan iOS 17.4 atau yang lebih baru. Cellebrite juga tidak bisa membobol sebagian besar iPhone yang menjalankan iOS 17.1 hingga 17.3.1.