Bagikan:

JAKARTA - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menggelar acara Diskusi Publik terkait Insiden Keamanan Siber Pusat Data Nasional yang baru-baru ini terjadi. 

Mengundang beberapa narasumber termasuk Plt Dirjen Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika dan beberapa praktisi keamanan siber, ketua umum APJII, Muhammad Arif mengatakan bahwa kejadian ini membutuhkan solusi yang komprehensif agar tidak terjadi lagi di masa mendatang. 

“APJII sebagai komunitas ekosistem siber terbesar di Indonesia melihat bahwa hal ini membutuhkan solusi yang komprehensif dan langkah-langkah antisipatif serangan siber, sehingga insiden serupa dapat kita hindari,” ujar Arif.

APJII juga mengajak para narasumber untuk membahas secara mendalam mengenai perkembangan dunia siber saat ini dan kaitannya dengan insiden yang baru-baru ini terjadi, termasuk langkah konkrit apa yang telah diambil oleh Kementerian kominfo dalam proses pemulihan pasca insiden. 

“Disini kita tidak dalam proses mencari siapa yang salah dan benar, tapi APJII ingin mencari dan mengajak teman-teman yang memiliki knowledge lebih dalam hal ini,” ucapnya lebih lanjut. 

Sebagai Plt Dirjen Aptika Kementerian Kominfo yang baru menggantikan Semuel Abrijani Pangerapan, Ismail mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan beberapa hal dalam pemulihan data PDNS 2.

“Proses komunikasi publik terhadap perbaikan PDNS ini nanti akan dilakukan dan dikoordinasikan oleh bapak Menteri Polhukam,” kata Ismail. 

Sebagai kesimpulan utama akhir pada acara tersebut, Arif menyampaikan bahwa APJII akan segera membentuk Satgas Khusus Ruang Siber Indonesia yang bertujuan menjadi kontributor dan akselerator utama terciptanya Ruang Siber Indonesia yang optimal. 

Satgasus ini akan bekerjasama dengan seluruh stakeholder Ruang Siber Indonesia baik pemerintah maupun swasta.