Bagikan:

JAKARTA - Pasca serangan ransomware yang menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan bahwa seluruh layanan publik prioritas sudah pulih 100 persen. 

“Sebanyak 42 layanan publik prioritas telah pulih 100 persen pada 25 Agustus dan hingga 21 September, 73 persen dari 2.120 layanan telah pulih atau 1.560 layanan telah pulih,” kata Nezar dalam Rapat Kerja Komisi I DPR dengan Menkopolhukam, Senin, 23 September. 

Sedangkan untuk pemulihan layanan KLD atau Kementerian/Lembaga daerah pengguna PDNS, proses dekripsi 6.413 virtual machine (VM) yang diperkirakan membutuhkan 209 hari, berhasil dipercepat bersama BSSN sehingga selesai pada 13 Agustus. 

Untuk mencegah insiden yang sama terulang kembali di masa depan, seluruh stakeholder dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

Seperti Kementerian Kominfo sebagai regulator, kerja sama operasi atau KSO PDNS, Telkom dan Lintasarta sebagai penyedia dan pengelola, serta instansi pusat dan pemerintah.

“Dalam menghadapi bencana, terdapat beberapa opsi strategi disaster recovery yang bisa dijalankan. Yang pertama adalah solusi cold backup, solusi hot backup DRC atau disebut active standby, dan solusi hot backup DRC atau disebut active-active,” jelasnya lebih lanjut.