JAKARTA - Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Hokky Situngkir belum bisa memastikan kapan pastinya Pusat Data Nasional yang berada di Cikarang diresmikan.
Hokky mengakui bahwa insiden ransomware yang menimpa Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) beberapa waktu berdampak terhadap bagaimana pemerintah memastikan keamanan dari PDN yang akan datang.
“Harus diakui bahwa insiden PDNS itu mempengaruhi bagaimana kita memperbaiki proses pengembangan, dan sebagainya,” kata Hokky di acara Ngopi Bareng Kominfo pada Jumat, 9 Agustus.
Meskipun demikian, dari segi pembangunan infrastruktur, Hokky menyebutkan kesiapannya sudah lebih dari 70 persen. Sedangkan dari segi desain, PDN Cikarang sudah dibangun sekitar 80 persen.
Sebelumnya, PDN Cikarang ditargetkan untuk rampung pada Oktober. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan PDN tersebut akan diresmikan.
“Masalah diresmikan atau tidak, itu mungkin diumumkan oleh yang lebih tinggi dari kami. Kalau bicara timeline sebelumnya, itu tidak begitu terganggu (ransomware PDNS) sebenarnya. Yang jelas kita mungkin akan bisa aktif mungkin tahun depan awal,” lanjut Hokky.
BACA JUGA:
“Intinya sudah bisa aktif tahun depan awal. Infrastruktur desain sudah naik beberapa persen dari sebelumnya,” sambungnya lebih lanjut.
Dirjen Aptika yang baru itu juga belum bisa memastikan siapa pihak yang akan mengelola PDN nantinya. Namun untuk tahap awal, dia menekankan bahwa yang akan mengelola adalah manage service atau perusahaan mengalihdayakan manajemen, pemeliharaan, dan pemantauan infrastruktur TI mereka kepada penyedia layanan pihak ketiga.
“Pengelolanya itu ya, tentu tahap awal masih manage service. Tapi at the end of the day memang pada akhirnya pengelolanya itu tenant masing-masing, masing-masing K/L,” pungkasnya.