Bagikan:

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa kerentanan pusat data terhadap merupakan salah satu isu yang sangat penting di sektor teknologi.

Menurutnya, ini bukan hanya terjadi di Indonesia, bahkan negara lain juga menghadapi isu yang sama. Seperti insiden kebakaran pusat data yang baru-baru ini terjadi terhadap server Alibaba Cloud (Aliyun) yang berada di Singapura.

Berkaca dengan insiden tersebut, sambil bergurau, Menkominfo Budi mengatakan bahwa pusat data sebaiknya berada dan dibangun di bawah rumah sakit ibu dan anak agar aman.

"Singapura data center-nya kebakaran juga. Saya ini bercanda ya, data center yang paling aman itu di bawah rumah sakit ibu dan anak supaya enggak jadi sasaran," ujar Budi dalam acara Ngopi (Ngobrol Pintar) Bareng Kominfo: Aksi & Strategi Fintech Hadapi Penipuan Judi Online pada Rabu, 11 September.

Pada Selasa, 10 September, ruang server pusat data Alibaba Cloud (Aliyun) yang berada di Singapura mengalami kebakaran, yang disebabkan oleh ledakan baterai lithium sehingga menyebabkan kebakaran dan peningkatan suhu.

Di Indonesia sendiri, Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berada di Surabaya mengalami serangan ransomware. Akibatnya, banyak layanan masyarakat yang tidak beroperasi atau error.

Sementara itu, tidak lama lagi Indonesia akan memiliki pusat data nasional (PDN) I yang berlokasi di Greenland International Industrial Centre, Deltamas, Cikarang yang memiliki luas kurang lebih 15.994 m2, dengan investasi sekitar Rp2,7 triliun.

Kominfo menargetkan proyek PDN I di Cikarang ini ditargetkan untuk rampung pada Agustus 2024. Meskipun terjadi penundaan, PDN ini ditargetkan bisa rampung pada Oktober mendatang.

Meskipun demikian, dari segi pembangunan infrastruktur, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo Hooky Situngkir menyebutkan kesiapan PDN I sudah lebih dari 70 persen. Sedangkan dari segi desain, sudah mencapai sekitar 80 persen.