Pakar Digital Minta Menkominfo Budi Arie Segera Rampungkan Proyek BTS dan Perlindungan Data Pribadi
Menkominfo Budi Arie Settiadi, saat mengucap janji. (foto: dok. sekretariat negara)

Bagikan:

JAKARTA - Kursi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) akhirnya diduduki oleh Budi Arie Setiadi, yang juga menjabat sebagai ketua umum dari organisasi relawan Pro Jokowi (Projo).

Pakar Digital Anthony Leong menyatakan jabatan Menkominfo ini tidaklah mudah, karena Budi hanya memiliki waktu kurang dari 1,5 tahun untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan rumah atau PR dari Kemenkominfo, terutama terkait Base Transceiver Station (BTS).

“Menkominfo Budi Arie dipercayakan oleh Presiden Jokowi untuk menahkodai Kominfo yang sebelumnya terombang-ambing akibat kasus Johnny G. Plate yang juga menyebabkan banyak proyek yang dipertanyakan keberlanjutannya," ujar Anthony dalam keterangan yang diterima VOI, Selasa, 18 Juli.

"Tentu saja PR pertama yang harus dia kejar perampungannya adalah terkait proyek BTS,” tambahnya.

Anthony menjelaskan, proyek pembangunan menara BTS 4G Bakti Kemenkominfo sebenarnya memiliki tujuan yang sangat baik terkait pemerataan akses internet di Indonesia.

Pasalnya, proyek ini menargetkan pembangunan menara BTS 4G di wilayah yang masuk kategori 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).

Sejak 2020, Kemenkominfo sebenarnya sudah mendapatkan instruksi dari Presiden Jokowi untuk melakukan penetrasi internet 4G di lebih dari 12 ribu desa Tanah Air.

Dengan Bakti Kemenkominfo di 2021 menargetkan akan membangun 4.200 tower BTS pada fase 1 dan fase dua di 2022 dengan pembangunan 3.700 tower.

Meski demikian, dari 7.900 tower BTS hanya sekitar 86 persen saja yang diklaim dibangun dengan 1.900 yang berstatus on air (fase 1).

“Namun sayangnya target itu tidak pernah tercapai dan dari sinilah menurut saya, pentingnya kehadiran Satuan Tugas Percepatan yang berasal dari lintas kementerian, Karena Satgas ini nantinya mengemban tugas membantu Menkominfo Budi Arie untuk bisa mengejar perampungan proyek BTS 4G ini dalam kurun waktu kurang dari 1,5 tahun,” ujar Anthony.

Selain itu, Menkominfo Budi, dikatakan Anthony tidak boleh melupakan realisasi target dari peluncuran Satelit Satria 1, di mana seharusnya bisa memberikan layanan intenet di ratusan ribu fasilitas publik Indonesia yang tidak terjangkau fiber optics.

"Apalagi Hot Backup Satellite (HBS) saat ini sedang dalam upaya perampungan sehingga saya melihat seharusnya Satelit Satria 1 sudah berfungsi sesuai target sebelum HBS diterbangkan nanti,” ungkap Anthony.

Lainnya, Menkominfo Budi Arie harus menyelesaikan proyek Pusat Data Nasional yang dibangun sejak 2022 dan seharusnya rampung di 2024.

"Menkominfo Budi harus memastikan bahwa proyek ini memang mampu nantinya menjadi pusat untuk konsolidasi data yang datang dari puluhan ribu server di Indonesia dalam rangka mengejar realisasi target Satu Data Indonesia dalam rangka e-government di Indonesia," kata Anthony.

“Perlindungan data pribadi juga menjadi PR besar untuk Menkominfo Budi. Karena kebocoran data akibat serangan peretas sudah beberapa kali terjadi di berbagai institusi negara yang kemudian data-data itu kerap dijual di dark web atau forum-forum yang artinya data itu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab nantinya," tutur Anthony.

"Apalagi baru-baru ini ratusan juta data dari Dukcapil diklaim dijual di forum BreachForums. Sudah saatnya Kominfo dengan nahkoda baru menanggapi serius persoalan perlindungan data pribadi dengan percepat realisasi penerapan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi,” tambahnya.

Terakhir yang tak boleh luput terkait integrasi Palapa Ring. Proyek itu merupakan kelanjutan dari Proyek Palapa Ring dengan angka investasi Rp8,6 triliun.

“Saya berharap Menkominfo yang baru mampu menunjukkan bahwa proyek ini memang dapat mengakselerasi ekonomi digital sekaligus mendorong pemerataan transformasi digital, khususnya di wilayah terpencil,” pungkas Anthony.