<i>Ngaku</i> Tugas Menkominfo Berat, Budi Arie Ogah Masuk TKN Prabowo-Gibran
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi (dok Kemenkomminfo)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menolak untuk bergabung dalam struktur tim kampanye nasional (TKN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka. Menurut Budi, masih banyak tugas yang diberikan kepada dirinya dari Presiden Joko Widodo.

“Tidak (bergabung dalam TKN) lah, urusan sebagai Menkominfo sudah berat begini masih disuruh masuk ke dalam tim,” kata Budi Arie, Kamis, 2 November.

Ketua Umum gerakan relawan Projo itu mengaku mendapat instruksi untuk tetap netral selaku menteri dan fokus menjalankan tugasnya, meski Projo yang dipimpinnya menyatakan dukungan kepada Prabowo di Pilpres 2024.

Budi juga menegaskan Kominfo memiliki fokus untuk mengawal Pemilu 2024, termasuk menghindari adanya penyebaran berita bohong atau hoaks di masyarakat. Ia berharap seluruh pihak termasuk awak media membantu untuk melakukan sosialisasi, serta meluaskan sikap bijak dalam memilah dan menyampaikan informasi kepada masyarakat.

"Peran media menjadi sangat penting untuk menyosialisasikan semuanya apa yang terjadi. Ini juga diperlukan untuk menumbuhkan media sebagai ruang publik, khususnya di era digital," kata Budi.

Diketahui, Budi Arie sebelumnya ditunjuk sebagai menkominfo menggantikan Johnny G Plate yang tersandung kasus korupsi proyek pembangungan base transceiver station (BTS) Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo.

Budi Arie menyebut perampungan proyek BTS di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) akan dikejar hingga masa jabatannya sebagai menkominfo berakhir. Budi Arie menyebut sebanyak 5.600 unit BTS ditargetkan siap melayani pengguna alat telekomunikasi seluler di wilayah 3T.

Pemerintah juga mengupayakan agar operator seluler mendapatkan subsidi dalam mengelola seluruh BTS di kawasan terpencil tersebut. Ia menjamin kehadiran pemerintah dalam memberi konektivitas kepada seluruh warga negara termasuk di wilayah terluar.

“Pertengahan November ke Desember ini ada progres kemajuan, kita akan umumkan pencapaian-pencapaian. Mudah-mudahan 5.600 BTS yang direncanakan BAKTI Kominfo ini bisa kita pakai melayani masyarakat kalau bahasa kita on air ya,” kata Budi Arie.

Subsidi pengelolaan BTS oleh operator diberikan mengingat besarnya biaya operasional setiap menara yang ditaksir mencapai Rp 250 juta. Sementara pengguna telekomunikasi yang dilayani BTS wilayah 3T hanya mencapai paling banyak puluhan orang, berbeda dengan kawasan Jabodetabek misalnya yang mampu melayani hingga 4.000 pengguna.

Selain perampungan proyek BTS, tugas lainnya yang menjadi fokus Budi Arie sebagai menkominfo ialah pemberantasan judi online. Hal ini sesuai perintah Presiden Jokowi, yang menyebut judi online perlu diberantas lantaran merugikan rakyat kecil.

"Kita berusaha judi online ini kita tekan sampai titik nol pokoknya sesuai dengan perintah Pak Presiden,” ujar Budi Arie.