Bagikan:

JAKARTA – RELEX Solutions, penyedia solusi bagi para pengusaha ritel, merilis Sustainability Report tahunan mereka. Di dalam laporan tersebut, tercatat bahwa teknologi dari RELEX berhasil mengurangi jutaan sampah.

Teknologi perencanaan ritel dan rantai pasokan berbasis Kecerdasan Buatan (AI) yang dikembangkan oleh RELEX berhasil mengurangi 280 juta kilogram limbah makanan dari hasil produksi. Pengurangan limbah ini dihitung secara global pada tahun lalu.

Dengan berkurangnya limbah hasil produksi, teknologi buatan RELEX berhasil membantu pelanggan dalam meningkatkan akurasi prakiraan permintaan, mengurangi limbah, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan manfaat bagi lingkungan.

Svante Göthe, Head of Sustainability RELEX, mengatakan bahwa perusahaannya terus berkomitmen dalam mendorong keberlanjutan, baik melalui pengurangan limbah maupun edukasi terkait kemasan produk yang dapat meninggalkan jejak karbon.

"Kami bangga karena berhasil membantu pelanggan kami mencegah sekitar 280 juta kg sampah makanan di seluruh dunia pada tahun 2023, dan terus berupaya untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai jejak karbon dari produk yang mereka gunakan, kata Göthe.

Teknologi dari RELEX akan mengurangi jumlah barang cepat busuk yang tidak terjual dan berakhir terbuang sehingga emisi karbon dioksida bisa terus dikurangi. Upaya pengurangan limbah ini dilakukan agar RELEX bisa mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari PBB.

RELEX pun meningkatkan kemampuan sistemnya untuk menilai dan mempelajari emisi karbon dioksida yang terkait produk-produk para pelanggan. Dengan memasukkan metrik gas rumah kaca, RELEX dapat mengurangi dampak buruk sampah terhadap lingkungan.