JAKARTA - Sebuah studi baru dari RELEX Solutions yang bertajuk “RELEX State of Supply Chain 2024: Retail and CPG Dynamics”, mengungkap bagaimana potensi AI di sektor ritel dan barang konsumsi (CPG).
Berdasarkan studi ini, 57 persen peritel dan perusahaan CPG berencana untuk berinvestasi dalam artificial intelligence (AI) prediktif dan generatif dalam kurun waktu 3–5 tahun ke depan.
AI dan machine learning (ML) menjadi hal prioritas kelima bagi perusahaan CGP dalam pengeluaran teknologi secara keseluruhan. Sehingga menurut RELEX, mungkin peran AI dalam mengatasi volatilitas permintaan konsumen sedikit diremehkan.
"Industri ritel dan CPG terus menghadapi tantangan global yang kompleks yang membutuhkan solusi yang dapat ditindaklanjuti untuk memprediksi, mengantisipasi, dan mengelola permintaan konsumen secara akurat,” kata Laurence Brenig-Jones, VP of Strategy & Marketing, RELEX Solutions.
Untuk itu, Laurence menambahkan, agar dapat bertahan dalam situasi saat ini, perusahaan perlu mengubah pendekatan terhadap manajemen rantai pasokan dari yang semula terpisah-pisah menjadi lebih terintegrasi, menggunakan teknologi baru seperti AI dan ML.
BACA JUGA:
Dengan demikian, perusahaan yang mampu bertahan dan fleksibel, memahami dan merespons tantangan dan peluang secara real time, serta terus menyesuaikan strategi mereka dalam menghadapi perubahan dapat memaksimalkan keuntungan mereka.
“Dengan pola pikir, sarana, dan mitra yang tepat, para peritel dan CPG dapat membangun sebuah rantai pasokan berjangka panjang serta membuka tingkat pertumbuhan dan profitabilitas yang lebih tinggi,” tutupnya.