Bagikan:

JAKARTA - ST Telemedia Global Data Centres (STT GDC), salah satu penyedia data center terkemuka, mengumumkan kesiapan penggunaan kecerdasan buatan (AI) pada fasilitas data centernya yang beroperasi di kawasan Asia Tenggara. 

Saat ini, STT GDC memiliki data center di enam negara utama Asia Tenggara, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Indonesia, Filipina, dan terbaru di Vietnam, yang memiliki kapasitas lebih dari 500 MW.

Sebagian dari kapasitas tersebut dirancang untuk melayani kluster AI dan beban kerja komputasi secara umum. Saat ini, kluster AI sudah beroperasi di data centre STT GDC di Singapura dan Thailand. Secara bertahap dalam dua tahun ke depan, kluster AI diperkirakan akan beroperasi juga di Filipina, Indonesia, dan Malaysia. 

Kluster AI ini diklaim memberikan akses fleksibel dan biaya yang efektif ke kluster komputasi dipercepat secara hiperskala yang mendukung oleh teknologi GPU terbaru bagi perusahaan, pemerintah, dan penyedia layanan komputasi awan, sangat cocok untuk penyebaran cepat beban kerja pelatihan dan inferensi mode AI di berbagai industri. 

Data center ini juga dilengkapi dengan solusi pendinginan canggih yang mendukung teknologi pendingan cair dengan sistim rendam (liquid immersion cooling) dan pendinginan langsung ke chip (direct to chip cooling). 

STT GDC saat ini juga mendukung beban kerja GPU melalui pelanggannya yang merupakan penyedia layanan komputasi awan NVIDIA, di kampus STT GDC Thailand, dan sedang melakukan pembicaraan dengan pihak pelanggan pelanggan lainnya untuk kebutuhan AI mereka di kampus data centre STT GDC di kawasan Asia Tenggara. 

“Kami berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami di mana pun mereka berada, dan dimulai dari kawasan Asia Tenggara (SEA), kami akan terus menghadirkan keahlian kami dalam menyediakan infrastruktur digital yang fleksibel yang diperlukan untuk mendukung beban kerja komputasi yang dipercepat seperti AI,” kata Lionel Yeo, Chief Executive Officer – Southeast Asia, ST Telemedia Global Data Centres.