Bagikan:

JAKARTA – ST Telemedia Global Data Centres (Indonesia) mengumumkan penyelesaian struktur bangunan pusat data pertamanya di Indonesia, yakni STT Jakarta 1.

Fasilitas baru ini merupakan bangunan pertama dari kampus pusat data yang dikembangkan bersama Triputra Group dan Temasek.

Country Head PT STT GDC Indonesia Hendrikus Hendra Gozali, mengatakan, ketika rampung, kampus pusat data tersebut akan mendukung kapasitas daya critical IT hingga 72 megawatt dan STT Jakarta 1 sendiri dapat mendukung hingga 19,5 megawatt ketika beroperasi penuh pada kuartal II 2023 nanti.

“STT Jakarta 1 memiliki lokasi strategis di Kabupaten Bekasi, ke arah timur Jakarta, serta memiliki gross floor area seluas 18.000 meter persegi. Pusat data ini hendak menjawab kebutuhan perusahaan-perusahaan hyperscalers, serta perusahaan Indonesia dan multinasional di berbagai bidang mulai dari perbankan dan keuangan, konten, gim, dan e-commerce,” ujarnya di Jakarta, Selasa 6 Desember.

Maka dari itu, lanjutnya, STT Jakarta 1 menyediakan infrastruktur digital untuk memenuhi kebutuhan akan layanan digital dan cloud yang terus meningkat.

Sejalan dengan rencana pengembangan yang tengah berjalan, PT STT GDC Indonesia telah melakukan penandatanganan proses pembelian tanah untuk pembangunan pusat data kedua di kampus tersebut.

Ia menambahkan, STT Jakarta 1 dibangun sesuai standar-standar global yang ketat untuk keamanan dan keberlangsungan bisnis.

Fasilitas pusat data baru berstandar TIA-942 Rated-3 ini mampu memastikan kelancaran operasional dalam keadaan yang tidak terduga, dengan menyediakan tingkat redundansi tinggi untuk daya, penyimpanan, komputasi dan kapasitas jaringan.

“PT STT GDC Indonesia juga sedang dalam proses untuk memperoleh sertifikasi Uptime Tier-3 Tier Certification of Design Documents, LEED Gold, serta berbagai program kualifikasi ISO dan Threat Vulnerability Risk Assessment (TVRA) untuk memastikan lingkungan operasional yang aman dan optimal,” bebernya.

Selaras dengan fokus dan komitmen global STT GDC untuk mencapai kinerja operasional pusat data yang netral karbon, operasional pusat data STT Jakarta 1 akan memenuhi syarat netral karbon sejak hari pertama.

Chief Executive Officer Asia Tenggara, Lionel Yeo mengatakan, pusat data ini akan menyediakan platform untuk memajukan inovasi digital di Indonesia, yang kemudian akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Saya yakin, keahlian kami dalam merancang, membangun, dan mengoperasikan pusat data untuk pasar-pasar terbesar dan paling rumit di Asia, dapat menjawab kebutuhan ekonomi digital Indonesia yang yang sedang marak, serta mempercepat digitalisasi di negara dengan perekonomian digital terbesar di Asia Tenggara ini,” ujarnya.

Penelitian yang baru-baru ini dilakukan STT GDC dengan Oxford Economics mengenai potensi manfaat ekonomi yang diperoleh dari proyek-proyek pusat data, menemukan, fasilitas pusat data berkapasitas 20 megawatt dengan siklus hidup 30 tahun dapat berkontribusi dalam peningkatan PDB hingga 5,3 miliar dolar AS dan menciptakan 28.000 lapangan kerja dalam kurun waktu beberapa tahun.

Adapun manfaat perekonomian dari STT Jakarta 1 bagi masyarakat setempat akan melampaui jumlah investasi awal pembangunan fasilitas tersebut.

"Bersama dengan aktivitas pelanggan, vendor, dan staf pendukung lain yang terus berlangsung, pusat data ini akan menciptakan puluhan ribu lapangan kerja di sepanjang siklus hidupnya," pungkasnya.