JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir angkat suara terkait tudingan keterlibatan komisaris BUMN hingga penggunaan dana BUMN untuk acara acara Nusantara Bersatu di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada pekan lalu. Erick dengan tegas membantah kabar tersebut.
"Sudah dijawab bahwa itu tidak benar ada aliran dana dari BUMN. Silakan periksa, kalau itu memang ada, saya tangkap direksinya," ujar Erick di Gedung DPR Jakarta, Selasa 29 November.
Dia menyampaikan bantahan ini juga telah disampaikan sejumlah anggota DPR. Erick mengatakan BUMN saat ini tengah fokus melakukan transformasi dan mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
"Soal aliran dana sudah disebutkan, sudah ada beberapa anggota DPR bicara juga kalau itu tidak benar," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.
Sejak awal, Erick telah menanamkan fondasi Akhlak bagi seluruh direksi dan komisaris BUMN. BUMN, lanjut Erick, menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme dan komitmen dalam melakukan transformasi.
"Kalau namanya komisaris di jam-jam yang bukan waktunya (jam kerja), saya tidak bisa dong (melarang). Ada yang ikut kegiatan yayasan, kegiatan ini kan saya tidak bisa melarang, tapi kalau di jam kerjanya ya kita harus komitmen," lanjut Erick.
Menanggapi tudingan atas korupsi yang dilakukan BUMN, Erick menegaskan, dirinya terus menjaga agar pembersihan BUMN dari korupsi terus dilakukan. Tindakan pembersihan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Jiwasraya, hingga Asabri dapat menjadi contoh ketegasan Kementerian BUMN dalam menciptakan BUMN yang bersih.
BACA JUGA:
Erick mengajak seluruh elemen masyarakat tidak terprovokasi dengan tudingan yang hanya menghabiskan energi. Ketimbang melempar fitnah, Erick menilai lebih baik mengedepankan gotong royong dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"Mari kita cari solusi tanpa menimbulkan konflik, perlu check and balance. Bukan kegaduhan yang dicari," tutur Erick.