JAKARTA - Santa Barbara Systems, anak perusahaan General Dynamics di Spanyol, yang sedang merenovasi tank Leopard untuk pengiriman ke Ukraina, mengalami serangan cyber pada situs webnya. Hal ini diklaim oleh grup hacker pro-Rusia.
Juru bicara General Dynamics juga memastikan bahwa unit pertahanan kontraktor militer tersebut di Spanyol menjadi sasaran upaya serangan cyber "yang segera terdeteksi dan tidak mengganggu sistem perusahaan mana pun."
Mereka mengatakan perusahaan memutuskan untuk sementara mematikan situs webnya sampai penyelidikan yang sedang berlangsung selesai. "Data sensitif perusahaan tetap terlindungi dengan baik," tambah juru bicara tersebut.
Juru bicara General Dynamics di Jerman juga mengatakan bahwa semua operasi perusahaan di Eropa berjalan normal.
Sementara grup peretas NoName mengklaim bertanggung jawab atas serangan layanan penolakan terdistribusi (DDoS) melalui layanan pesan Telegram.
Serangan jenis ini mengarahkan volume lalu lintas internet yang tinggi ke server yang ditargetkan untuk menjatuhkannya secara offline.
"Kami mengirimkan rudal DDoS kami melawan situs web di Spanyol yang rusofobik," tulis grup tersebut di Telegram pada Selasa, 4 Juni.
BACA JUGA:
NATO mengatakan bulan lalu bahwa Rusia berada di balik kampanye serangan hibrida yang semakin intensif terhadap perusahaan dan infrastruktur di negara-negara anggotanya, tuduhan yang ditolak oleh Rusia sebagai "informasi yang salah."
Menurut Kementerian Pertahanan Spanyol, Santa Barbara selama ini merakit kendaraan berat seperti tank Leopard dan peralatan artileri untuk tentara Spanyol dan telah terlibat dalam merenovasi tank Leopard yang tidak aktif untuk pengiriman ke tentara Ukraina.
Institut Keamanan Siber Nasional Spanyol juga telah memperingatkan perusahaan dalam beberapa hari terakhir tentang kemungkinan serangan semacam itu.
Spanyol minggu lalu berjanji memberikan dukungan militer senilai 1 miliar euro (Rp17,7 triliun) untuk Ukraina tahun ini, yang menurut laporan media lokal mencakup 19 tank Leopard 2A4.