JAKARTA – Seluruh bintang yang ada di alam semesta tidak akan hilang saat periodenya sudah berakhir. Setelah masa hidupnya berakhir, bintang yang berukuran besar akan meledak dan berubah menjadi supernova.
Namun, berdasarkan temuan para ilmuwan, bintang masif yang masuk ke dalam kategori survei lama tidak dapat ditemukan di survei terbaru. Bintang yang sepertinya sudah mati ini menghilang begitu saja dan tidak bisa ditemukan di langit malam.
Dilansir dari Sciencealert, sebuah studi yang dikerjakan oleh kelompok ilmuwan menunjukkan bahwa beberapa bintang masif bisa mati tanpa ledakan. Hal ini terbukti setelah mereka mengamati sistem biner bernama VFTS 243.
Sistem di Awan Magellan Besar ini tidak menunjukkan satu pun tanda ledakan supernova. Menurut Ahli Astrofisika Alejandro Vigna-Gómez, yang memimpin jalannya studi, bintang masif bisa mengalami keruntuhan yang membuatnya tiba-tiba padam.
"Keruntuhannya begitu menyeluruh sehingga tidak ada ledakan yang terjadi, tidak ada yang lolos, dan tidak ada supernova terang yang terlihat di langit malam," kata Vigna-Gómez. "(Ini) akan seperti menyaksikan sebuah bintang yang tiba-tiba padam dan menghilang."
Vigna-Gómez pun menjelaskan bahwa para astronom telah mengamati kasus hilangnya bintang tanpa ledakan supernova. Belum ada jawaban yang pasti mengenai fenomena ini, tetapi Vigna-Gómez bersama rekannya percaya dengan hasil analisis VFTS 243.
Dalam proses kematiannya, reruntuhan dari bintang memang tidak selalu bertahan. Terkadang, ledakan bintang yang tidak seimbang bisa melontarkan inti supernova ke luar angkasa dan pada akhirnya akan menghilang.
Meski banyak bintang mati yang bertahan dalam bentuk supernova, bukti dari kelompok ilmuwan ini menunjukkan bahwa bintang masif bisa langsung runtuh ke dalam lubang hitam. Ketika hal ini terjadi, bintang mati tidak akan menjadi supernova.
BACA JUGA:
"Kami menyoroti VFTS 243 sebagai kasus terbaik yang dapat diamati sejauh ini untuk teori lubang hitam bintang yang terbentuk melalui keruntuhan total, di mana ledakan supernova gagal dan model kami telah terbukti mungkin terjadi," kata Astrofisikawan Irene Tamborra.
Dengan dirilisnya hasil studi ini, Vigna-Gómez, Irene, dan para ilmuwan lainnya berharap bahwa sistem VFTS 243 bisa menjadi tolak ukur untuk penelitian lainnya. Harapannya, studi ini bisa dimanfaatkan untuk mengamati keruntuhan bintang lainnya.