Bagikan:

JAKARTA - TikTok mengungkapkan rencana barunya untuk mulai secara otomatis memberikan label atau watermark, terhadap konten yang dihasilkan oleh AI (AIGC) ketika diunggah di platformnya, sekalipun menggunakan alat dari pihak ketiga.

Meskipun TikTok telah mewajibkan kreatornya untuk mengungkapkan kontennya terbuat dari AI, tampaknya peraturan ini belum efektif, terutama ketika kreator menggunakan alat AI milik perusahaan lain.

“AI memberikan peluang kreatif yang luar biasa, namun dapat membingungkan atau menyesatkan pemirsa jika mereka tidak mengetahui bahwa konten tersebut dibuat oleh AI,” tulis perusahaan dalam pengumuman terbarunya.

Untuk melakukan mewujudkan upaya ini, TikTok bermitra dengan Coalition for Content Provenance and Authenticity (C2PA), dan menjadi platform berbagi video pertama yang menerapkan teknologi Kredensial Konten mereka.

Penerapan teknologi watermark untuk konten yang dihasilkan oleh AI ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh TikTok, tetapi perusahaan teknologi besar lainnya termasuk Google, Meta, Microsoft, dan Adobe juga sedang mengembangkan teknologi ini.

Kredensial Konten dari C2PA ini diklaim akan melampirkan metadata ke konten, sehingga bisa digunakan TikTok untuk mengenali dan memberi label AIGC secara instan.

Kemampuan ini sudah mulai diluncurkan hari ini pada gambar dan video, dan akan segera hadir pada konten audio saja.

Dalam beberapa bulan mendatang, TikTok juga akan mulai melampirkan Kredensial Konten ke konten TikTok, yang akan tetap ada pada konten saat diunduh.

“Artinya, siapa pun akan dapat menggunakan alat Verifikasi C2PA untuk membantu mengidentifikasi AIGC yang dibuat di TikTok dan bahkan mengetahui kapan, di mana, dan bagaimana konten tersebut dibuat atau diedit,” tutup perusahaan.