Influencer di Ekuador Tewas Usai Bagikan Foto di Instagram, Begini Risiko Oversharing di Medsos!
Ilustrasi aplikasi media sosial (foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Seorang influencer dari Ekuador, Landy Parrage Goyburo haru merenggang nyawanya setelah ditembaki oleh dua pria bersenjata yang tidak dikenali identitasnya, usai membagikan foto makan siang di sosial medianya. 

Menurut laporan dari penyelidik setempat, sebelum penyerangan, influencer itu telah membagikan foto makan siangnya kepada 173.000 pengikutnya di Instagram. Penyelidik pun percaya bahwa dua orang bersenjata mengetahui lokasinya dari postingan tersebut.

Meski demikian, motif dibalik kejahatan keji tersebut masih belum diketahui. Beberapa sumber berspekulasi karena adanya dugaan keterlibatan Goyburo dengan bos geng terkenal.

Peristiwa ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita, agar tidak oversharing atau membagikan informasi berlebihan terkait kehidupan pribadi kita di sosial media. 

Beberapa perusahaan teknologi besar pun sudah mengakui bahaya oversharing di media sosial. Termasuk Microsoft, yang menyebutkan bahwa oversharing dapat mempermudah para penjahat untuk mempelajari informasi penting tentang Anda.

Adapun beberapa alasan yang berhasil VOI kumpulkan dari halaman dukungan Microsoft  terkait risiko oversharing di media sosial adalah sebagai berikut:

  • Memposting foto dari perjalanan yang sedang Anda lakukan dapat memperingatkan penjahat bahwa Saat ini Anda sedang berada di luar kota.
  • Berbagi gambar rumah atau hobi secara tidak sengaja dapat mengungkapkan bahwa Anda memiliki item berharga seperti seni, perhiasan, elektronik, atau koleksi yang diinginkan kepada orang-orang yang mungkin ingin mencurinya.
  • Foto atau informasi tentang anggota keluarga dapat mengekspos identitas, lokasi, atau berpotensi membuat mereka menjadi target.
  • Informasi tentang kehidupan atau masa lalu Anda bisa digunakan untuk menebak kata sandi atau pertanyaan keamanan Anda. Misalnya, "Apa nama hewan peliharaan pertama Anda?" atau "Di mana Anda pergi ke sekolah menengah?" adalah pertanyaan keamanan umum yang sering dicari oleh penyerang dengan pencarian media sosial sederhana pada target mereka.