Bagikan:

 

JAKARTA – SpaceX, perusahaan kedirgantaraan swasta, meluncurkan satelit geostasioner terbaru milik Eutelsat, yaitu Eutelsat 36D. Satelit ini lepas landas menggunakan roket Falcon 9 pada Minggu, 31 Maret.

Mengutip dari Spacenews, SpaceX meluncur dari Launch Complex 39A di Kennedy Space Center. Setelah menempatkan satelit tersebut di orbit transfer geostasioner, Eutelsat 36D kini sedang dalam perjalanan menuju ke slot orbit geostasioner di Afrika dan Eurasia.

Tahap pertama dari roket Falcon 9 berhasil mendarat sesuai rencana di Samudra Atkantik sekitar beberapa menit setelah peluncuran. Pendaratan tahap pertama yang bisa digunakan kembali ini menandai penggunaan booster Falcon 9 ke-273 kalinya.

CEO Eutelsat, Eva Berneke, sempat mengatakan bahwa Eutelsat 36D akan menerima layanan komersial pada paruh kedua tahun ini. Namun, pihaknya harus memastikan terlebih dahulu bahwa satelit mereka sudah mencapai posisi yang tepat dan kesehatannya terjamin.

Rencananya, Eutelsat 36D akan ditempatkan bersama Eutelsat 36C atau Ekspress-AMU1, satelit yang disewakan ke RSCC Rusia. Layanan yang dimiliki Eutelsat 36D pun sama dengan satelit generasi sebelumnya, yaitu menawarkan konektivitas TV dan pemerintah dari 36 derajat BT.

Saat ini, Eutelsat sedang mengoperasikan 35 satelit geostasioner dan lebih dari 600 satelit Orbit Rendah Bumi (LEO). Ratusan satelit LEO ini didapatkan setelah Eutelsat membeli OneWeb, penyedia layanan satelit, tahun lalu.

Dengan memiliki ratusan satelit di orbit yang berbeda, Eutelsat yakin bahwa perusahaannya mampu mengungguli Starlink dan konstelasi satelit lainnya. Terlebih lagi, mereka menawarkan fleksibilitas jaringan kepada perusahaan dan pemerintah.