JAKARTA - Dalam upaya memerangi penipuan terkait aset kripto, pihak berwenang Taiwan menjalin kerja sama dengan perusahaan kripto terbesar di dunia Binance. Di sisi lain, Binance sendiri memang dikenal proaktif dan kerap memberikan dukungan dalam memerangi kejahatan terkait kripto termasuk penipuan.
Kerjasama ini merupakan bagian dari inisiatif Taiwan untuk meningkatkan kepatuhan di sektor investasi aset virtual. Sejauh ini, sembilan bursa kripto telah berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri Taiwan, menegaskan komitmen bersama dalam memerangi penipuan aset kripto. Meskipun terdapat ribuan penyedia layanan aset virtual (VASP) internasional, Binance berdiri sebagai satu-satunya yang terlibat langsung dalam upaya penegakan hukum di Taiwan.
BACA JUGA:
Kolaborasi ini telah membuahkan hasil konkret. Pada November lalu, menurut data News Bitcoin, otoritas Taiwan berhasil menyita aset USDT senilai lebih dari 320 juta dolar AS (sekitar Rp5,02 triliun) dari skema penipuan yang dijalankan oleh seorang individu bernama Quiu. Ini merupakan salah satu penyitaan terbesar yang pernah dilakukan oleh Taiwan terhadap seorang individu.
Menanggapi tren peningkatan kecurangan yang melibatkan aset kripto, Komisi Pengawas Keuangan Taiwan (FSC) mungkin akan mengimplementasikan sanksi tambahan dan undang-undang khusus tahun ini untuk menargetkan kejahatan serupa. Sementara itu, industri kripto di Taiwan terus berkembang, dengan lebih dari 50 operator virtual telah menyatakan minat untuk memasuki pasar kripto Taiwan pada bulan September.
Binance tidak hanya berperan dalam penegakan hukum tetapi juga telah memperluas program pelatihan penegak hukum di Taiwan. Melalui serangkaian kursus pelatihan, Binance meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dalam menangani kejahatan kripto.