JAKARTA – Spam dalam bentuk pesan teks telah ada sejak beberapa tahun yang lalu. Pesan yang bisa mengandung malware atau phishing ini bisa ditemukan di berbagai layanan Google, salah satunya Drive.
Google menyadari bahwa platformnya merupakan sasaran empuk untuk para penyebar spam. Meski mereka telah menciptakan alat untuk mengurangi jumlah spam di Gmail, mereka belum bisa mengatasi masalah tersebut di Google Drive.
Selama beberapa hari terakhir, lonjakan spammer meningkat dan membuat para pengguna Google Drive khawatir. Dikutip dari Android Police, banyak pengguna yang mengaku menerima permintaan untuk menyetujui file yang dikirim ke Google Drive.
Setelah keluhan dari para pengguna meningkatkan, tim Google Drive merilis pernyataan di Komunitas Bantuan Google Drive beberapa waktu lalu. Diwakili oleh Shriti Ghosh, tim Google Drive meminta pengguna untuk menandai file sebagai spam.
"Google Drive menyadari gelombang serangan spam baru-baru ini di mana pengguna menerima permintaan untuk menyetujui file yang mencurigakan. Dengan semua file yang Anda curigai mungkin merupakan Spam, harap ikuti petunjuk yang diuraikan dalam menandai atau menghapus tanda spam," tulis Ghosh.
Meski beberapa spam bisa membawa bahaya, Ghosh meminta para pengguna untuk tidak khawatir dengan adanya spam tersebut. Ghosh mengatakan bahwa file tetap bisa dibuka karena tidak ada risiko yang akan ditimbulkan.
BACA JUGA:
Bahkan, Ghosh menyarankan para pengguna untuk membuka file tersebut dan melaporkan file-nya sebagai penyalahgunaan. Nantinya, pihak Google akan memblokir pengguna yang mengirimkan file tersebut.
Satu hal yang Ghosh peringatkan adalah larangan membuka tautan. File bisa dibuka, tetapi pengguna tidak boleh mengeklik tautan apa pun dari dalam dokumen atau bahkan menyetujuinya.
Jika tautan yang ada di dalam dokumen tersebut diklik, pengguna bisa mendapatkan serangan malware atau phishing. Oleh karena itu, tim Google Drive meminta para pengguna untuk berhati-hati dalam menerima dan menyetujui tautan apa pun.