Bagikan:

JAKARTA – Google telah mengakuisisi Photomath, aplikasi pemecah masalah matematika, pada Mei 2022. Namun, Google baru mengubah akun penerbit aplikasinya pada Kamis, 29 Februari lalu.

Saat mencari suatu aplikasi di Google Play Store, nama pengembang atau penerbit aplikasi akan disertakan di bawah nama aplikasinya. Selama bertahun-tahun, pengembang Photomath adalah Photomath LLC, tetapi kini Google menggantinya. 

Nama penerbit aplikasi Photomath kini telah berubah menjadi Google LLC. Peralihan nama penerbit ini menunjukkan bahwa Photomath sudah berada di bawah naungan Google. 

Aplikasi ini memang diakuisi pada tahun 2022, tetapi Photomath baru resmi berada di bawah naungan Google pada Maret tahun lalu. Google harus mendapatkan izin tanpa syarat terlebih dahulu dari Regulator Antimonopoli Uni Eropa (UE).

Beruntungnya, Google mendapatkan persetujuan akuisisi tanpa syarat. Menurut regulator, kesepakatan antara Photomath dan Google tidak akan mengurangi persaingan di pasar aplikasi yang menawarkan alat bantu belajar matematika. 

Sebelum diakuisi, jumlah unduhan Photomath pun sudah banyak. Google Play Store hanya menampilkan unduhan lebih dari 100 juta kali, tetapi nyatanya, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 300 juta kali di seluruh dunia.

Saat ini, aplikasi Photomath masih beroperasi secara mandiri. Namun, ada kemungkinan bahwa Google akan mengintegrasikan fungsi khusus Photomath ke dalam beberapa layanan, seperti Google Lens dan Search, untuk membantu keperluan matematika. 

Aplikasi Photomath bisa digunakan secara gratis dan berbayar. Langganan Photomath Plus dibanderol dengan harga 9,99 dolar AS per bulan (Rp157 ribu). Versi premium ini akan memberikan Solusi Buku Teks dan penjelasan yang lebih mendalam.