Bagikan:

JAKARTA - Sejak perang di Ukraina dimulai, Google mengatakan telah menyumbang lebih dari 45 juta dolar AS (Rp704 miliar) dalam bentuk tunai dan 7 juta dolar AS (Rp109 miliar) dalam bentuk barang, sebagai bentuk bantuan kemanusiaan bagi masyarakat di sana. 

Tidak hanya itu, Google juga juga berupaya menggunakan semua produk mereka untuk membantu orang-orang yang terkena dampak perang, seperti melindungi dari serangan dunia maya dan memerangi misinformasi.

Pada Maret 2022 lalu, Google meluncurkan Dana Dukungan Google for Startups Ukraina, dan telah memberikan 5 juta dolar AS (Rp78,3 miliar) dalam bentuk penghargaan tunai tanpa ekuitas kepada 58 Startup penerima. 

“Startup yang didukung oleh Dana Dukungan Ukraina telah menerima pendanaan lanjutan sebesar 15,8 juta dolar AS (Rp247,5 miliar), menciptakan pertumbuhan pendapatan sebesar 100% dan meningkatkan lapangan kerja secara signifikan meskipun mereka menghadapi perang dan kesulitan,” ujar Direktur Senior, Google untuk Startup, Agnieszka Hryniewicz-Bieniek, dikutip Selasa, 20 Februari. 

Sekarang, Google kembali mengumumkan Dana Dukungan Google untuk Startup Ukraina yang kedua senilai 10 juta dolar AS (Rp156,6 miliar), untuk mengalokasikan penghargaan tunai bebas ekuitas sepanjang tahun 2024 dan 2025. 

Seperti dana pertama, startup terpilih yang berbasis di Ukraina akan diumumkan secara bergilir dan masing-masing akan menerima pendanaan non-dilutif hingga 100.000 dolar AS (Rp1,5 miliar), serta bimbingan Google yang berkelanjutan, dukungan produk, dan kredit Cloud hingga 300.000 dolar AS (Rp4,69 miliar). 

Pendaftaran akan dibuka akhir tahun ini. Melalui dukungan ini, Google berharap bisa membantu pengusaha Ukraina mempertahankan dan mengembangkan bisnis mereka, memperkuat komunitas dan membangun landasan bagi pemulihan ekonomi pasca perang.