JAKARTA - Pada era teknologi yang serba canggih saat ini, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mendorong agar semua profesi dapat beradaptasi dengan teknologi artificial intelligence (AI).
Kendati demikian, Nezar tetap menegaskan untuk selalu mengutamakan untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan manfaat dari teknologi tersebut.
“Di mana pun teknologi adalah ciptaan manusia, dan karena itu manusia jangan dikalahkan oleh teknologi, jadi kita beradaptasi, kita kendalikan, kita minimalkan risikonya, besarkan manfaatnya,” kata Nezar dalam siaran resminya dikutip VOI Selasa, 20 Februari.
Wamenkominfo itu juga menyinggung bahwa teknologi AI ini mampu membantu hampir semua jenis pekerjaan, seperti di bidang jurnalistik dengan adanya robotic journalism.
Selain itu, untuk pekerja yang berurusan dengan media sosial, Nezar berpendapat bahwa AI bisa mendistribusikan konten yang ditujukan kepada target pengguna tertentu.
“Kita kenal ChatGPT sekarang, kecerdasannya makin lama makin membaik, dan dia nyaris hampir mirip dengan kemampuan manusia untuk membuat satu narasi atau satu esai atau satu cerita, bahkan juga bisa membuat berita,” ujarnya lebih lanjut.
BACA JUGA:
Kendati demikian, ia menyatakan kecerdasan artifisial ini memiliki berbagai kelemahan, salah satunya adalah AI seringkali menghasilkan konten yang tidak benar atau akurat.
Maka dari itu, Wamen Nezar Patria menekankan peran manusia masih dibutuhkan dalam mengambil keputusan mengenai konten yang akan dipublikasikan.
Wamenkominfo juga mengajak segenap insan pers untuk merumuskan panduan penggunaan kecerdasan buatan di dunia jurnalistik untuk jurnalisme yang lebih baik di masa depan.