Bagikan:

JAKARTA - Dalam pertemuannya dengan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyatakan tentang pentingnya negara berkembang dalam perkembangan teknologi digital global. 

Budi berharap Indonesia tidak hanya sebagai pengikut atau pengguna teknologi saja, namun juga turut serta dalam rantai pasok teknologi digital global. 

Gabriela Ramos, Asisten Direktur Jenderal Bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan, UNESCO, juga menekankan pentingnya posisi Indonesia dalam mengedepankan tata kelola dan etika AI. Dia berharap Indonesia bersedia menjadi tuan rumah Global Forum on the Ethics of Artificial Intelligence tahun 2025.

Lebih dari 70 delegasi negara setingkat Menteri dan unsur penting lainnya telah menghadiri Forum tersebut di Slovania pada Februari 2024. UNESCO memastikan dukungan penuh dalam penyelenggaraan Forum Global tersebut.

Bahkan sebelumnya, UNESCO juga telah meluncurkan program Readiness Assesment Methodology (RAM) AI di Indonesia, sebuah instrumen assessment untuk mendukung negara-negara anggota dalam pengembangan AI sesuai prioritas suatu negara.

Saat peluncuran RAM AI di Indonesia, Wamenkominfo Nezar Patria mengungkapkan bahwa RAM AI ini menjadi momentum penting untuk Indonesia dalam menghadirkan tata kelola AI yang komprehensif. 

Setelah peluncuran RAM AI, Nezar menambahkan, UNESCO akan melakukan berbagai kegiatan seperti wawancara stakehloders dan ekosistem AI di Indonesia.