Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani akan memimpin pertemuan Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 yang akan digelar di Nusa Dua, Bali, mulai besok. Dia memastikan substansi masalah dalam forum ini nantinya menghasilkan solusi untuk mengatasi krisis air.

“Sebagai tuan rumah kegiatan sidang, DPR RI berfokus untuk menyukseskan kegiatan Parliamentary Meeting on The Occasion of The 10th World Water Forum, baik dari aspek penyelenggaraan maupun kesuksesan subtansi dalam memperkuat tata kelola air bagi kesejahteraan rakyat,” kata Puan, Jumat 17 Mei.

Sebagai tuan rumah bersama Inter-Parliamentary Union (IPU), berbagai persiapan telah dilakukan DPR menyambut WWF Bali 2024. Salah satunya rapat persiapan yang dipimpin Puan di Gedung DPR pada kemarin Kamis 16 Mei.

Adapun tema WWF Bali 2024 adalah ‘Mobilizing Parliamentary Action on Water for Shared Prosperity’ (Memobilisasi Aksi Parlementer mengenai Air untuk Kesejahteraan Bersama). Lewat tema ini, menurut Puan, anggota parlemen dari seluruh dunia akan berkesempatan mengambil langkah untuk mengatasi kelangkaan air.

“Kemudian juga untuk meningkatkan kerja sama parlemen dalam memperluas akses terhadap air bersih, serta memobilisasi tindakan terhadap air untuk keamanan dan kesejahteraan global,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan mengatakan, forum WWF cukup signifikan karena air sangat penting bagi bumi dan umat manusia. Baik itu untuk kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi fungsinya sudah banyak diketahui.

“Dengan fungsi yang begitu penting dan melimpah keberadaannya, oleh karena itu air menjadi bahan diskusi politik,” sebut Puan.

Apalagi permasalahan air bersih juga merupakan salah satu agenda dalam tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG). Oleh karenanya, kata Puan, parlemen dunia di bawah IPU terus membangun komitmen untuk memperkuat wacana-wacana parlementer tentang membentuk sistem tata kelola air yang baru.

“Yaitu mendorong tindakan parlementer mengenai air dan sanitasi. Mengingat wacana mengenai air masih terbatas dan jarang menyentuh implikasi politiknya terhadap bumi dan manusia, serta cara mengatasinya,” terang Ketua Majelis Sidang Umum IPU ke-144 tahun 2022 itu.

Di bawah semangat kerja sama dan kolaborasi, kata Puan, WWF Bali 2024 akan melibatkan peserta parlemen, IPU, dan organisasi internasional. Dengan demikian, Pertemuan Parlemen pada Acara Forum Air Dunia ke-10 dapat menyediakan platform untuk diskusi global yang jujur mengenai isu-isu yang berkaitan dengan air.

“Serta memberikan usulan tindakan untuk memajukan agenda air global,” kata Puan.

Bersama perwakilan dari IPU, cucu Bung Karno tersebut juga akan memberikan pendapat pada WWF atau Forum Air Dunia ke-10 yang digelar Dewan Air Dunia bersama Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah. Puan akan menyampaikan pendapat berdasarkan hasil WWF Bali 2024.

“Pertemuam Parlemen akan mengajukan satu paragraf untuk ditambahkan pada Deklarasi Menteri sebagai bagian dari proses politik,” tuturnya.

Untuk diketahui, WWF diselenggarakan setiap tiga tahun sekali antara Dewan Air Dunia dan negara tuan rumah. Forum ini menyediakan platform unik di mana komunitas air dan pengambil keputusan utama dapat berkolaborasi dan membuat kemajuan jangka panjang dalam mengatasi tantangan air global.

WWF juga mempertemukan peserta dari semua tingkatan dan bidang. Mulai dari kalangan politik, termasuk pimpinan negara, lembaga multilateral, akademisi, masyarakat sipil, dan sektor swasta.

“DPR RI mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat dan semua pemangku kepentingan agar acara Pertemuan Parlemen pada Acara Forum Air Dunia ke-10 dapat berjalan dengan baik, serta menghasilkan manfaat mengenai berbagai permasalahan air demi kesejahteraan bersama,” tandasnya.

WWF ke-10 di Bali 2024 diketahui digelar pada 19-21 Juni 2024 dengan dihadiri 231 partisipan dari 49 negara, termasuk beberapa speaker (Ketua Parlemen). Dalam pertemuan ini, Indonesia menjadi tuan rumah.