Bagikan:

JAKARTA - Pabrikan alat pembuatan chip terkemuka ASML mengumumkan pada  Jumat 9 Februari, bahwa mereka sedang mempersiapkan produksi mesin baru "High NA EUV" senilai  350 juta dolar AS (Rp5,4 triliun), sebuah perangkat seukuran bus bertingkat ganda yang menjadi pusat dari upaya mereka untuk mempertahankan posisi unggul dalam pasar mesin chip senilai  125 miliar dolar AS (Rp 1,9 kuadraliun) .

Mesin tersebut, yang pertama kali dipamerkan pada  Jumat, 9 Februari di markas besar perusahaan teknologi terbesar di Eropa berdasarkan nilai pasar, ditujukan untuk Intel dan produsen lainnya dari semikonduktor kelas tertinggi.

ASML mengatakan mereka mengharapkan akan mengirimkan "sejumlah" mesin tersebut tahun ini, dan masih ada pekerjaan yang harus dilakukan dalam hal penyesuaian dan pemasangan.

"Kami terus melakukan rekayasa dan pengembangan, dan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengkalibrasi dan memastikan bahwa mesin ini sesuai dengan sistem manufaktur," kata juru bicara ASML, Monique Mols. "Ada juga kurva pembelajaran yang curam bagi kami dan pelanggan kami."

ASML adalah satu-satunya pembuat teknologi kunci - litografi fotolitografi ultraviolet ekstrim (EUV) - yang diperlukan untuk memproduksi chip paling canggih.

High NA EUV adalah generasi berikutnya dari teknologi tersebut. Namun, para analis mengatakan masih menjadi pertanyaan terbuka berapa banyak pelanggan yang siap beralih ke perangkat berbiaya tinggi tersebut.

"Sementara beberapa produsen chip mungkin akan memperkenalkannya lebih awal dalam upaya untuk mendapatkan kepemimpinan teknologi, sebagian besar tidak akan mengadopsinya sampai ekonomis," kata Jeff Koch dari Semianalysis.

Pelanggan bisa memilih untuk menunggu dan memeras lebih banyak keuntungan dari alat yang sudah ada. Perhitungan Koch   menunjukkan bahwa baru akan menjadi efektif secara biaya untuk beralih dari teknologi lama sekitar tahun 2030-2031.

"Ini berarti ASML kemungkinan akan memiliki kapasitas High-NA yang berlebihan antara peningkatan pabrik mereka pada 2027-28 dan adopsi penuh dalam logika terdepan beberapa tahun kemudian," tambahnya.

CEO ASML, Peter Wennink, mengatakan kepada Reuters pada  Januari bahwa para analis mungkin meremehkan teknologi tersebut.

"Segala sesuatu yang kami lihat saat ini dalam diskusi dengan pelanggan kami adalah bahwa High NA lebih murah," katanya dalam sebuah wawancara.

Greet Storms, kepala manajemen produk High NA ASML, mengatakan pada   Jumat bahwa akan ada titik balik sekitar 2026-2027.

"Ini adalah titik di mana klien akan mengambilnya ke dalam produksi volume," kata dia kepada wartawan.