Bagikan:

JAKARTA - Mahkamah Agung Brasil pada Sabtu 21 September meminta platform media sosial X, yang dimiliki oleh Elon Musk, untuk menyerahkan dokumen yang membuktikan perwakilan hukumnya yang baru di negara tersebut. Ini dilakukan, setelah pengacara perusahaan tersebut mengonfirmasi bahwa mereka akan mematuhi perintah pengadilan agar dapat melanjutkan operasinya di Brasil.

X dihentikan operasinya di Brasil pada akhir Agustus setelah gagal mematuhi perintah terkait moderasi ujaran kebencian di platform tersebut. Namun, dalam beberapa hari terakhir, perwakilan X mulai menyatakan secara publik niat mereka untuk memenuhi tuntutan pengadilan, meskipun sebelumnya perusahaan tersebut menolak untuk mematuhinya.

Pengacara X pada Jumat malam 20 September mengatakan bahwa platform tersebut telah menunjuk Rachel de Oliveira Conceicao sebagai perwakilan hukumnya di Brasil, memenuhi salah satu tuntutan penting dari pengadilan.

Dalam keputusan pada Sabtu, hakim Mahkamah Agung, Alexandre de Moraes, memberikan waktu lima hari kepada X untuk menyerahkan dokumen registrasi komersial yang membuktikan bahwa Rachel de Oliveira Conceicao secara resmi telah ditunjuk sebagai perwakilan hukum X di Brasil.

Hukum Brasil mewajibkan perusahaan asing untuk memiliki perwakilan hukum di dalam negeri yang bertanggung jawab atas kewajiban hukum perusahaan secara lokal. Sebelumnya, X memiliki perwakilan hukum hingga pertengahan Agustus, sebelum menutup kantornya dan memecat stafnya di Brasil, menyusul perselisihan berbulan-bulan antara Musk dan Moraes terkait ketidakpatuhan platform terhadap perintah pengadilan dalam menangani penyebaran ujaran kebencian, yang oleh Musk disebut sebagai bentuk sensor.

Selain penunjukan perwakilan hukum, Mahkamah Agung Brasil juga memerintahkan X untuk memblokir beberapa akun yang sedang diselidiki dalam kasus ujaran kebencian dan disinformasi, serta membayar denda lebih dari 3 juta dolar AS (Rp45,3 miliar) sebagai syarat untuk mencabut larangan tersebut. Awalnya, X menyatakan tidak akan mematuhi perintah yang dianggap "ilegal," tetapi sekarang pengacaranya mengonfirmasi bahwa platform tersebut akan membayar denda dan mulai memblokir akun-akun yang diperintahkan.

Belum jelas akun mana yang diperintahkan untuk diblokir, karena penyelidikan ini bersifat rahasia. Meskipun larangan tersebut, X sempat bisa diakses oleh beberapa pengguna di Brasil pada  Rabu untuk waktu yang terbatas setelah pembaruan pada jaringan komunikasi platform tersebut melewati pemblokiran yang diperintahkan oleh pengadilan.