Bagikan:

JAKARTA - Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, telah memutuskan untuk menghapus (delisting) beberapa koin dari daftar perdagangan mereka. Alasan utama adalah karena koin-koin tersebut tidak memenuhi standar kualitas atau mengalami perubahan signifikan dalam industri kripto.

Salah satu koin yang terkena dampak adalah Monero (XMR), sebuah mata uang kripto yang menawarkan fitur privasi tinggi. Monero memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi tanpa mengungkapkan identitas atau jumlah mereka. Hal ini membuat Monero menjadi favorit bagi para pengguna yang menghargai anonimitas dan keamanan.

Namun, fitur privasi ini juga menimbulkan masalah hukum dan regulasi. Monero sering dikaitkan dengan aktivitas ilegal, seperti pencucian uang, perdagangan narkoba, dan pembayaran ransomware. Beberapa negara, seperti Jepang dan Korea Selatan, telah melarang perdagangan Monero karena alasan ini.

Melansir Finbold, Binance mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan perdagangan Monero pada 20 Februari 2024. Ini berarti bahwa pengguna tidak akan bisa membeli atau menjual Monero di platform Binance setelah tanggal tersebut. Binance juga akan menghapus semua pesanan perdagangan yang terkait dengan Monero.

Dalam posting blog resminya, Binance menjelaskan alasan di balik keputusan ini. Binance mengatakan bahwa mereka selalu melakukan tinjauan berkala terhadap koin atau token yang terdaftar di platform mereka. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa koin atau token tersebut memenuhi standar kualitas, keamanan, dan kinerja yang tinggi.

"Ketika suatu koin atau token tidak lagi memenuhi standar ini, atau ketika terjadi perubahan dalam industri, kami melakukan tinjauan yang lebih mendalam dan kemungkinan menghapuskannya. Kami percaya bahwa ini adalah cara terbaik untuk melindungi semua pengguna kami," tulis Binance.

Pengumuman ini berdampak negatif pada harga Monero. Menurut data dari CoinGecko, harga Monero turun 17% dalam 24 jam terakhir, dan saat ini diperdagangkan sekitar 138 dolar AS (Rp2,2 juta) per koin. Dengan kapitalisasi pasar sekitar 2,6 miliar dolar AS  (Rp40,9 triliun), Monero menjadi aset terbesar yang dihapus dari daftar perdagangan Binance.