Bagikan:

JAKARTA - Monero (XMR) menunjukkan kekuatannya dengan bangkit dari penurunan nilai yang berkepanjangan. Koin privasi ini, yang sempat terpuruk pada pertengahan April, kini melonjak dengan tren bullish yang kuat, menandakan ketahanan dan adaptasi yang luar biasa di tengah pasar yang tak menentu.

Menurut informasi BitcoinNews, setelah periode penurunan yang membuat banyak investor khawatir, Monero memberikan sinyal positif dengan kenaikan 7,7% dalam 24 jam terakhir dan peningkatan 16,5% dalam sepekan terakhir. Pada 13 April, XMR diperdagangkan di harga 115 Dolar AS (sekitar Rp1,8 juta) per unit, namun hari ini telah mencapai 181 Dolar AS (sekitar Rp2,9 juta), menunjukkan pemulihan yang kuat dan kepercayaan investor yang kembali pulih.

Meskipun menghadapi tantangan berat tahun ini, seperti penghapusan dari bursa terpusat, Monero terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil. Fluktuasi hashrate yang signifikan tidak menghalangi kenaikan harga XMR yang terus merangkak naik.

BACA JUGA:


Operasi Endgame oleh Europol, yang menargetkan botnet dan menutup lebih dari 100 server, sempat menurunkan hashrate XMR pada bulan Mei. Namun, Monero tetap tangguh, dengan peningkatan 37,8% terhadap dolar AS dalam 30 hari terakhir, dan volume perdagangan 24 jam yang mencapai sekitar 128,82 juta Dolar AS (sekitar Rp2 triliun).

Bursa yang paling aktif untuk Monero pada 10 Juni 2024 adalah HTX, dengan volume perdagangan XMR yang berlipat ganda sejak 9 Juni. Tether (USDT) menjadi pasangan perdagangan paling populer, mencakup 82% dari total perdagangan XMR, menunjukkan diversifikasi dan likuiditas yang meningkat dalam ekosistem Monero.

Grafik XMR menunjukkan tren bullish yang kuat di berbagai kerangka waktu. Pada grafik harian, terdapat pergerakan naik yang signifikan sejak pertengahan Mei, dengan harga naik dari sekitar 130 Dolar AS (sekitar Rp2,1 juta) menjadi 181 Dolar AS (sekitar Rp2,9 juta) saat ini. Level support kunci berada di 170 Dolar AS (sekitar Rp2,7 juta), 160 Dolar AS (sekitar Rp2,6 juta), dan 150 Dolar AS (sekitar Rp2,4 juta), dengan level resistance berikutnya di sekitar 190 Dolar AS (sekitar Rp3 juta).