Setelah ETF Bitcoin Spot Disetujui, Analis Pasar Prediksi Bakal Ada ETF Ethereum
Ethereum, aset kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar. (Foto; Dok. Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Setelah SEC menyetujui 11 proposal ETF Bitcoin spot pada Selasa 9 Januari 2024, para analis memperkirakan kemungkinan munculnya ETF Ethereum. Salah satu analis yang meramalkan kehadiran ETF Ethereum adalah Eric Balchunas, analis Bloomberg Intelligence. Balchunas mengaku optimistis SEC akan menyetujui ETF Ethereum pada Mei 2024.

Menurut laporan Bitcoin.com News, VanEck, perusahaan manajer aset berbasis di New York, AS,  telah mengajukan ETF Ethereum. Balchunas menilai kemungkinan SEC menyetujui ETF Ethereum sebesar 70% pada Mei 2024. Hal ini didasarkan pada batas waktu yang diberikan SEC untuk memutuskan proposal ETF Ethereum dari VanEck, yaitu 23 Mei 2024.

Lebih lanjut, Balchunas juga mengatakan bahwa keputusan SEC tentang ETF Bitcoin spot akan mempengaruhi keputusan ETF Ethereum. Jika SEC menyetujui ETF Bitcoin, maka peluang ETF Ethereum juga akan kian terbuka lebar.

"Saya pikir jika mereka menyetujui ETF Bitcoin, mereka akan menyetujui ETF Ethereum. Mereka tidak akan membedakan antara keduanya," kata Balchunas, seperti dikutip dari Cointelegraph.

Balchunas dikenal sebagai analis yang akurat dalam memprediksi ETF. Sebelum SEC menyetujui 11 ETF Bitcoin berbasis spot, dia telah memperkirakan bahwa peluangnya sebesar 95%. Dia juga sempat memperkirakan bahwa ETF Bitcoin berbasis futures akan disetujui pada Oktober 2023, yang ternyata benar.

Beda pandangan

Di sisi lain, tidak semua orang setuju dengan prediksi Balchunas. Joe Carlasare, pengacara pro-kripto dari firma hukum Sadis & Goldberg, mengatakan persetujuan SEC untuk ETF Ethereum mungkin akan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan.

Carlasare menilai SEC masih memiliki kekhawatiran terkait risiko manipulasi dan penipuan di pasar kripto, terutama di pasar spot yang tidak diatur. Oleh karena itu, SEC mungkin akan lebih berhati-hati dalam mengevaluasi proposal ETF Ethereum.

"Saya pikir ETF Ethereum akan diluncurkan pada kuartal ketiga tahun ini. Saya tidak berpikir mereka akan menyetujuinya pada Mei," kata Carlasare, seperti dikutip dari Forbes.

Carlasare juga mengatakan bahwa SEC mungkin akan menunggu perkembangan kasus hukum antara Grayscale dan SEC. Grayscale, pengelola aset kripto terbesar di dunia, menggugat SEC karena menolak permohonan untuk mengubah Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) menjadi ETF.

Grayscale berpendapat bahwa ETF Bitcoin berbasis spot dan futures memiliki risiko yang sama dan harus diperlakukan sama oleh SEC. Namun, SEC membantah hal tersebut dan mengatakan bahwa ETF Bitcoin berbasis spot lebih rentan terhadap manipulasi dan penipuan daripada ETF Bitcoin berbasis futures.

Saat berita ini ditulis, ETH diperdagangkan di 2.639 dolar AS (Rp 41,1 juta), naik 10,9% dalam 24 jam terakhir dan 18,2% dalam sepekan. ETH merupakan kripto terbesar kedua di dunia dengan kapitalisasi pasar sebesar 308 miliar dolar AS  (Rp 4.784 triliun).

Terkait