JAKARTA – Baru-baru ini, laporan dari Bloomberg menunjukkan bahwa klien institusi divisi Asia Pasifik Goldman Sachs menunjukkan minat yang bangkit kembali dalam Bitcoin, Ether, dan aset kripto lainnya. Tren ini menandakan evolusi yang mencolok dalam lanskap investasi bagi lembaga keuangan tradisional.
Menurut Max Minton, kepala aset digital di Goldman Asia Pasifik, sejumlah besar klien utama perusahaan baru-baru ini terlibat atau sedang mempertimbangkan peluang di industri kripto.
Bitcoin: Pilihan Utama
Meningkatnya minat terhadap cryptocurrency ini menyusul persetujuan exchange-traded funds (ETFs) Bitcoin spot beberapa waktu lalu. Minton menyoroti dampak persetujuan sepuluh ETF Bitcoin baru di Amerika Serikat pada bulan Januari, yang ia deskripsikan sebagai pendorong minat dan aktivitas yang baru.
"Persetujuan ETF baru-baru ini telah memicu kebangkitan minat dan aktivitas dari klien kami," kata Minton.
Goldman Sachs telah melihat lonjakan permintaan atas penawaran derivatifnya, terutama dari hedge fund dan klien institusi lainnya. Minton mencatat bahwa klien utama utamanya menggunakan derivatif untuk mendapatkan eksposur terhadap volatilitas kripto dan membuat prediksi tentang pergerakan harga dalam jangka menengah.
BACA JUGA:
Menurut Minton, Bitcoin tetap menjadi kendaraan investasi paling populer di antara klien aktif. Namun, ada antisipasi yang tumbuh seputar persetujuan ETF Ethereum spot di AS, yang dapat lebih diversifikasi portofolio klien institusional Goldman.
Perlu dicatat bahwa meskipun mendirikan kantor perdagangan kripto perdana pada tahun 2021, Goldman belum memperkenalkan produk kripto spot ke kliennya. Sebaliknya, kantor itu secara eksklusif memfasilitasi eksposur terhadap derivatif kripto, termasuk aset seperti Bitcoin dan Ethereum.
Persetujuan ETF Ethereum pada Mei: Analis Beri Peringatan
Namun, analis menyatakan kehati-hatian mengenai probabilitas persetujuan ETF Ethereum pada Mei, dengan memperkirakan kemungkinannya sebesar 35%. Optimisme peserta pasar telah berkurang oleh keheningan yang diperpanjang dari Securities and Exchange Commission (SEC) mengenai masalah ini.
Eric Balchunas, seorang analis ETF di Bloomberg, mengakui probabilitas yang berkurang untuk persetujuan Ether ETF namun tetap optimis tentang pengenalan eventualnya, menyatakan, "Catatan: 35% bukan 0%, masih mungkin, dan dalam jangka panjang kami yakin hal itu akan terjadi," Balchunas menyatakan.
Ke depannya, Goldman Sachs bertujuan untuk memperluas basis kliennya untuk mencakup dana pengelolaan aset, bank, dan perusahaan aset kripto khusus. Meskipun persetujuan ETF masih belum pasti, perusahaan tetap berkomitmen untuk menyediakan solusi inovatif dan melayani kebutuhan yang berkembang dari investor institusional di ruang kripto.