Goldman Sachs Akui Klien Terbesarnya Berminat pada Kripto
Perusahaan manajer investasi Goldman Sacsh. (Foto; Dok. Luxie)

Bagikan:

JAKARTA - Bank investasi terkemuka di dunia, Goldman Sachs, mengungkapkan bahwa persetujuan spot bitcoin exchange-traded fund (ETF) dan pemulihan harga Bitcoin (BTC) telah memicu gelombang minat baru terhadap aset kripto di antara klien hedge fund terbesarnya. Fenomena ini menandai titik balik penting dalam adopsi aset digital oleh investor institusional.

Max Minton, kepala aset digital Goldman Sachs untuk Asia Pasifik, dalam wawancaranya dengan Bloomberg, menyatakan bahwa persetujuan ETF telah menghidupkan kembali minat dan aktivitas di antara klien mereka. “Banyak klien terbesar kami aktif atau sedang menjelajahi kemungkinan untuk aktif di ruang ini,” ujar Minton. Tahun lalu mungkin terasa sepi, namun sejak awal tahun ini, telah terjadi peningkatan signifikan dalam minat klien terhadap proses onboarding, pipeline, dan volume transaksi.

Goldman Sachs, yang dikenal dengan layanannya kepada klien hedge fund, kini juga menarik perhatian dari spektrum klien yang lebih luas melalui bisnis derivatif kriptonya. Ini termasuk pengelola aset, klien bank, dan beberapa perusahaan aset digital tertentu. Produk derivatif kripto yang ditawarkan oleh bank ini digunakan oleh klien untuk berspekulasi tentang pergerakan harga, meningkatkan pengembalian, dan melindungi diri dari kerugian.

BACA JUGA:


Bitcoin masih menjadi aset paling diminati di antara klien Goldman Sachs, namun bank ini mengantisipasi lonjakan permintaan untuk produk berbasis Ether (ETH) jika U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) menyetujui spot ether ETF. Goldman Sachs telah meluncurkan meja perdagangan kripto pada tahun 2021 dan saat ini menawarkan perdagangan opsi bitcoin dan ether yang diselesaikan dengan uang tunai, serta futures bitcoin dan ether yang terdaftar di CME. Bank ini tidak melakukan perdagangan langsung pada aset kripto yang mendasarinya.

Selain itu, Goldman Sachs juga aktif dalam proses tokenisasi aset tradisional menggunakan teknologi blockchain. Bank ini telah melakukan investasi ventura strategis dalam startup yang fokus pada pengembangan infrastruktur pasar aset digital. “Kami memiliki portofolio dan akan berinvestasi jika atau ketika itu masuk akal secara strategis,” kata Minton.

Mathew McDermott, kepala aset digital Goldman Sachs, juga menyatakan bahwa perusahaan melihat lebih banyak institusi yang terjun ke dalam kripto. “Saya pikir seiring berjalannya waktu kita akan mulai melihat lebih banyak kelas aset yang ter-tokenisasi dan benar-benar mendapatkan beberapa skala - tapi mungkin itu satu atau dua tahun ke depan,” ujar McDermott.