Bagikan:

JAKARTA - Persetujuan ETF Ethereum menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya keputusan ini dianggap sebagai langkah penting yang dapat mempengaruhi nilai tukar Ether di masa depan. 

Pasar masih menantikan hari penentuan bagi SEC untuk mengubah pendiriannya, dengan peluang persetujuan yang meningkat hingga 75%. Harga Ether sendiri berada di atas tanda 3.800 dolar AS menjelang keputusan tersebut.

Persetujuan ETF Ethereum telah lama dinantikan oleh para pelaku pasar, dan dengan adanya persetujuan ini, diperkirakan akan terjadi lonjakan harga hingga 60% seiring dengan peningkatan pembelian ETH.

Hal ini mencerminkan reaksi pasar yang terjadi setelah persetujuan ETF Bitcoin spot pada Januari lalu, di mana Bitcoin melonjak menjadi lebih dari 73.000 dollar AS dari 42.000 dolar AS dalam dua minggu setelah ETF mulai diperdagangkan. Dengan persetujuan ETF Ethereum, aktivitas pembelian diharapkan akan meningkat baik di bursa terpusat maupun bursa berbasis blockchain.

Belum lama ini, analis pasar dari Standard Chartered Bank, Geoffrey Kendrick, menguraikan pandangan bullish-nya terhadap Bitcoin dan Ether, terutama dengan prediksi aliran masuk yang signifikan ke ETF Bitcoin spot yang dapat mendorong harga Bitcoin mencapai 150.000 dolar AS (sekitar Rp2,4 miliar) pada akhir tahun. 

“Portofolio yang berisi gabungan ETF BTC dan ETH kemungkinan akan menarik banyak investor. Keputusan SEC terhadap ETH semakin melegitimasi industri kripto secara keseluruhan,” ujar Kendrick. 

Pada Kamis, SEC baru saja menyetujui pengajuan 19b-4 untuk ETF spot Ethereum, sementara registrasi S-1 masih tertunda. Proses registrasi ini perlu diselesaikan sebelum ETF tersebut dapat diperdagangkan. Kendrick memperkirakan perdagangan ETF Ethereum akan dimulai pada bulan depan.

Dengan persetujuan ETF Ethereum oleh SEC, industri kripto mendapatkan dorongan positif secara signifikan. Ini menandakan era baru bagi investor yang mencari eksposur terhadap aset digital melalui instrumen yang lebih tradisional dan diatur.