Bagikan:

JAKARTA - Chamath Palihapitiya, CEO Social Capital, dengan percaya diri memprediksi bahwa harga Bitcoin dapat melonjak hingga 500.000 dolar AS (sekitar Rp8,1 miliar) per koin pada akhir tahun 2025.

Prediksi ini menantang pandangan konservatif dari analis bank terkemuka seperti Standard Chartered dan Bernstein, yang memperkirakan bahwa halving Bitcoin akan menjadi katalis penting namun lebih moderat untuk kenaikan harga dalam 18 bulan ke depan.

Menurut informasi CryptoPotato, dalam sebuah episode podcast terbaru, Palihapitiya mengulas kinerja harga Bitcoin setelah setiap peristiwa halving. Sebagai contoh, harga Bitcoin meningkat hingga 7,8 kali lipat dalam 18 bulan setelah halving ketiga pada Mei 2020.

Halving, yang merupakan mekanisme pengurangan inflasi pasokan Bitcoin menjadi setengah setiap 210.000 blok atau sekitar empat tahun sekali, teorinya menciptakan kejutan pasokan yang mendorong kenaikan harga.

Halving keempat Bitcoin yang terjadi pada 20 April 2024, telah mengurangi jumlah Bitcoin yang diterbitkan setiap hari dari sekitar 900 BTC menjadi 450 BTC. Berdasarkan pola kinerja pasca-halving sebelumnya, Palihapitiya memproyeksikan bahwa harga Bitcoin dapat mencapai 497.977 Dolar AS (sekitar Rp8,07 miliar) pada Oktober 2025. Jika menggunakan rata-rata kinerja antara halving kedua dan ketiga, harga tersebut bahkan dapat meningkat menjadi 1,14 juta Dolar AS (sekitar Rp18,4 miliar).

BACA JUGA:


Sumber Permintaan yang Meningkat

Palihapitiya menyoroti kemungkinan adopsi standar mata uang ganda oleh lebih banyak negara, mirip dengan yang dilakukan El Salvador. Negara-negara ini akan menggunakan mata uang lokal untuk transaksi sehari-hari dan Bitcoin sebagai aset permanen yang memiliki nilai residual. Jika prediksi ini menjadi kenyataan, Bitcoin tidak hanya akan menggantikan emas sebagai penyimpan nilai, tetapi juga akan memiliki utilitas transaksional untuk aset bernilai tinggi.

Palihapitiya juga mengakui pentingnya peluncuran ETF Bitcoin yang baru, yang telah “mengkomersialkan Bitcoin” dan memungkinkan aset tersebut “melintasi celah.” Berdasarkan aliran masuk yang kuat tahun ini, analis di Standard Chartered telah memprediksi Bitcoin akan mencapai 200.000 Dolar AS (sekitar Rp3,2 miliar)pada akhir 2025.