Bagikan:

JAKARTA - Standard Chartered, raksasa perusahaan keuangan yang sebelumnya memprediksi harga Bitcoin (BTC) bisa mencapai 50.000 dolar AS (Rp784 jutaan) pada akhir tahun ini dan bahkan hingga  120.000 dolar AS  (atau sekitar Rp1,8 miliar) pada tahun 2024, kembali dengan prediksi terbarunya, kali ini fokus pada Ethereum (ETH).

Dalam analisis terbarunya, Geoffrey Kendrick dan timnya di Standard Chartered menyoroti peran penting Ethereum dalam berbagai aspek keuangan terdesentralisasi, seperti defi, pencetakan token, dan smart contract.

Mereka memprediksi bahwa Ethereum bisa mencapai harga yang mengesankan, yakni sekitar  8.000 dolar AS  (Rp125 jutaan) pada tahun 2026, yang merupakan empat kali lipat dari harga saat ini.

Kendati begitu, perlu dicatat bahwa prediksi ini adalah bagian dari proyeksi jangka panjang bank yang lebih ambisius, dengan perkiraan harga Ethereum mencapai antara  26.000 dolar AS  (Rp408 jutaan) dan  35.000 dolar AS  (Rp549 jutaan) pada tahun 2040. Kendrick menjelaskan bahwa proyeksi ini mempertimbangkan kemungkinan kasus penggunaan baru dan aliran pendapatan yang belum terungkap.

Selain itu, Kendrick berpendapat bahwa regulasi AS terkait Exchange-Traded Funds (ETF) untuk mata uang kripto kemungkinan akan mendukung pertumbuhan Bitcoin dan Ethereum. Standard Chartered telah lama tertarik pada dunia kripto, dan para ahli dari bank ini terus memberikan wawasan penting tentang pasar digital yang semakin berkembang.

"Kesenjangan antara keuangan tradisional dan dunia digital semakin menyempit dari hari ke hari," kata Eric Robertsen, yang merupakan kepala penelitian global dan kepala strategi Standard Chartered pada saat itu.